Ribuan Siswa Keracunan Massal Usai Santap MBG, Dinkes Bandung Barat Tunggu Hasil Lab

Jumat 26-09-2025,14:48 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

BANDUNG, DISWAY.ID– Kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menjadi perhatian serius.

Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB menyatakan tengah menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.

Plt Kepala Dinkes KBB, Lia N. Sukandar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan serta muntahan pasien untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas).

BACA JUGA:Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.333 Siswa, Pola Kluster Kian Meluas

“Uji laboratorium berkoordinasi dengan Labkesmas. Hasilnya biasanya lebih cepat, sekitar lima hari. Jadi besok Jumat mudah-mudahan sudah keluar,” ujarnya, dikutip Jabarekapres (Disway Group), Jumat (26/9/2025).

Menurut Lia, pada hari pertama kejadian tidak banyak sisa makanan yang bisa diamankan. Karena itu, petugas mengambil muntahan pasien sebagai bahan uji.

“Saat kejadian, kami mengambil muntahan pasien sebanyak dua kantong. Itu juga diuji di Labkesmas,” jelasnya.

Untuk insiden yang terjadi Rabu (24/9), Dinkes berhasil mengamankan sisa makanan dari dua dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG), yaitu dapur Pasir Saji di Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, serta dapur Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas.

Hasil pemeriksaan dari sampel ini diperkirakan baru keluar awal pekan depan.

BACA JUGA:Ratusan Siswa Keracunan MBG, Bareskrim Turun Tangan Awasi Polda

Selain menunggu hasil laboratorium, Dinkes KBB terus melakukan pemantauan kesehatan terhadap siswa terdampak.

Posko medis darurat disiagakan di Cipongkor dan beberapa titik lain yang banyak melaporkan kasus keracunan.

“Kami memastikan kondisi anak-anak tetap dipantau sampai benar-benar pulih,” kata Lia.

Hingga kini, Dinkes KBB belum bisa memastikan sumber utama keracunan massal. Namun, hasil uji laboratorium diharapkan bisa memberikan kepastian sekaligus menjadi dasar pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.

“Kalau hasil uji sudah keluar, akan langsung kami sampaikan,” pungkas Lia.

Kategori :