TRIO Maut Garuda Meledak! Otak-Atik Lini Depan Paling Mewah Timnas Indonesia Ganyang Arab Saudi-Irak di R4 Piala Dunia 2026

Sabtu 27-09-2025,18:03 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

Sementara itu, Miliano Jonathans pilih cara beda. Ia repost pengumuman Garuda Calling dengan tambah soundtrack ikonik Mission Impossible: The Final Reckoning.

Pesan simbolis yang jelas. Meskipun terlihat mustahil, misi ini bisa diselesaikan. Gestur kecil itu langsung viral di kalangan fans, tambah hype bahwa Miliano benar-benar siap jadi bagian penting perjalanan Garuda menuju Piala Dunia.

BACA JUGA:Heboh! Malut United Rayakan Panggilan Garuda untuk Sayuri Bersaudara, Yakob dan Yance Siap Guncang R4 Piala Dunia 2026

Reaksi-reaksi ini bukan cuma simbol semangat, tapi gambaran betapa kompetitifnya lini depan Timnas kali ini. Dengan motivasi tinggi, Kluivert punya banyak pilihan untuk racik formasi terbaik.

Tiga Opsi Trio Terbaik Lini Depan Garuda Versi Analis

Kalau bicara lini depan terbaik Timnas saat ini, kombinasi utama yang muncul adalah Romeny-Ragnar-Miliano di formasi 4-3-3 modern. Itu merupakan. senjata paling berbahaya di R4 nanti.

Ole Romeny berdiri di tengah sebagai ujung tombak, finisher utama dengan positioning tajam meski baru pulih cedera. Di kiri, Ragnar Oratmangoen tarik ulur bek lawan lewat dribble, crossing, dan cut inside. Tentu, bukan winger biasa, tapi kreator yang hidupkan serangan.

Di kanan, Miliano Jonathans, anak muda sorotan, cepat, berani duel 1v1, dengan tusukan cepat dan tembakan mematikan. Kombinasi seimbang ini bikin serangan datang dari mana saja: Lawan tak bisa tebak!

BACA JUGA:Kok Bisa-bisanya Patrick Kluivert Coret Arhan dan Asnawi, Singgung Skill Gila Verdonk hingga Sandy Walsh di R4

Kalau Kluivert ingin main hati-hati lawan tim besar seperti Arab Saudi atau Irak, opsi Lilipaly-Romeny-Miliano bisa jadi senjata aman.

Stefano Lilipaly di kiri sebagai false winger: Melebar atau masuk tengah, bantu build-up dengan pengalaman matang—metronom lini depan.

Romeny tetap targetman di tengah, pemantul sekaligus penyelesai. Miliano di kanan tambah energi eksplosif, tembus pertahanan dengan kecepatan. Hasilnya? Serangan cepat tapi penuh kontrol, pas hadapi tekanan Asia.

Tak ada jaminan Romeny langsung 100% fit pasca-cedera, makanya Mauro Zijlstra penting.

BACA JUGA:PSSI Ngaku Tak Intervensi Patrick Kluivert yang Coret Marselino Ferdinan dan Mees Hilgers

Di kombinasi ini, formasi 4-3-3 ala Eropa yakni Ragnar di kiri atur ritme dengan crossing dan cut inside, Mauro di tengah sebagai striker murni yang postur kuat, naluri gol, bisa jemput bola.

Miliano di kanan tambah warna eksplosif. Gaya ini tunjukkan kedalaman Garuda tak kalah tim Asia lain, tetap tajam meski Romeny dirotasi.

Kategori :