Lebih lanjut, Gus Ufik mencontohkan pesantren sebagai rujukan pengelolaan makanan skala besar. Ia menilai, pesantren sudah terbiasa mengelola dapur umum untuk melayani ribuan santri setiap hari, dengan pola yang aman, lancar, bahkan efisien dari segi biaya.
“Tidak perlu malu belajar ke pesantren. Karena pengelolaan konsumsi dalam skala besar sudah biasa dilakukan di lingkungan pesantren. Ini bisa menjadi inspirasi untuk memastikan MBG berjalan efektif, aman, dan efisien,” pungkasnya.