Permintaan rudal Tomahawk dari Ukraina sendiri sudah diajukan sejak masa pemerintahan Presiden Joe Biden, namun saat itu AS menolak.
Penolakan ini dilaporkan didasari kekhawatiran akan potensi peningkatan eskalasi ketegangan yang signifikan dengan Rusia.
Meskipun demikian, Kremlin bersikeras bahwa rudal Tomahawk, bahkan jika berhasil dikirim, tidak akan mengubah keseimbangan di medan perang.
BACA JUGA:Presiden Kolombia Santai Meski Trump Cabut Visanya: Cara Washington Balas Dendam
BACA JUGA:PBB Kembali Sanksi Nuklir Iran, Resolusi China-Rusia tak Mempan, Snapback Diberlakukan
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, bahkan berargumen bahwa pengoperasian rudal-rudal tersebut kemungkinan besar akan memerlukan kehadiran personel militer AS di wilayah Ukraina.