Tekanan membela Timnas Indonesia tentu berbeda.
Bermain di hadapan jutaan mata, di laga hidup-mati menuju Piala Dunia, bukan hal yang mudah.
BACA JUGA:Efek Unai Emery! Aston Villa Catat Rekor di Liga Europa Usai Kalahkan Feyenoord
BACA JUGA:Kejutan Detik Akhir! Satu Nama Baru Gabung Skuad Garuda di Arab Saudi, Marselino Tidak Jadi Dicoret?
Demam panggung bisa menghantui siapa saja.
Bukan hanya sektor penjaga gawang, lini depan juga bermasalah.
Ole Romeny, yang digadang-gadang jadi tumpuan, belum juga pulih 100 persen pasca cedera di Piala Presiden.
Sejak itu, ia belum kembali merumput di laga kompetitif bersama klubnya Oxford United FC
Ketiadaan pemain ini bisa membuat Indonesia kehilangan taji di lini serang.
BACA JUGA:Heboh di Jeddah! Ole Romeny dan 15 Skuad Timnas Indonesia Dapat Sambutan Hangat Garuda Saudi
Kondisi semakin pelik karena seluruh pemain baru dipastikan berkumpul di Arab Saudi pada 6 Oktober, sementara laga lawan Arab Saudi digelar 8 Oktober dini hari waktu Indonesia.
Praktis, hanya ada satu hari latihan penuh.
Patrick Kluivert harus memutar otak agar skuad bisa "lengket" dalam waktu singkat.
PR Berat Kluivert
PR besar Patrick Kluivert bukan hanya menyusun tim, tapi mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, dua kiper absen, striker utama belum fit, dan waktu persiapan nyaris tak ada.
BACA JUGA:Arne Slot Kehilangan Duet Kunci Liverpool yang Bisa Akhiri Rapuhnya Florian Wirtz