Ia harus siap menurunkan skuad pelapis, memoles chemistry dalam waktu singkat, dan tetap menargetkan kemenangan.
Beberapa fans mulai mengaitkan situasi ini dengan keputusan Kluivert tidak memanggil Marselino Ferdinan, pemain muda kesayangan publik dan andalan era Shin Tae-yong.
Apakah ini "karma"? Mungkin tidak.
Tapi kenyataan bahwa banyak posisi kunci kini dalam kondisi darurat membuat keputusan itu tampak riskan.
Perlu diingat, dua laga ke depan adalah yang paling penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.
BACA JUGA:Presiden La Liga Tuduh Manchester City Merugi dan Curang Selama Satu Dekade
BACA JUGA:Campus League Resmi Bergulir, Wadah Prestasi Olahraga Mahasiswa Indonesia
Jika bisa meraih hasil positif melawan Arab Saudi dan Irak, Garuda tinggal selangkah lagi menuju Piala Dunia 2026 lewat jalur kualifikasi—bukan undangan seperti di tahun 1938.
Patrick Kluivert kini berada di titik krusial.
Ini bukan sekadar soal taktik atau formasi, tapi manajemen krisis dalam situasi penuh ketidakpastian.
Dua kiper utama terancam absen, striker belum fit, dan waktu persiapan sangat sempit.
Reza Arya Pratama Dipanggil Mendadak, Susul Timnas Indonesia ke Arab Saudi
BACA JUGA:Sumardji Sebut Persiapan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lebih Ideal
Penjaga gawang PSM Makassar, Reza Arya Pratama, resmi menyusul ke Arab Saudi setelah mendapat panggilan mendadak untuk memperkuat Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang menyebut bahwa pemanggilan Reza Arya dilakukan sebagai respons cepat atas situasi krisis di sektor penjaga gawang Garuda akibat badai cedera.