Konversi dan modernisasi: Pihak galangan kapal Italia, Fincantieri, menyatakan pada Indo Defence 2025 bahwa kapal ini masih memiliki sisa usia operasional 15–20 tahun jika diretrofit sesuai kebutuhan TNI AL. Proposal juga diajukan untuk mengonversi Garibaldi menjadi kapal induk khusus drone.
Aspek geopolitik: Akuisisi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemampuan laut Indonesia, terutama dalam proyeksi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.
Pertimbangan Proyeksi Akuisisi
Penguatan armada laut: Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan armada laut yang lebih fleksibel dan memiliki daya jelajah tinggi. Kapal induk kecil seperti Garibaldi dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.
Biaya operasional: Pengoperasian kapal induk membutuhkan biaya yang sangat besar, pelatihan intensif, dan infrastruktur pendukung yang memadai. Saat ini, Indonesia belum memiliki pesawat lepas landas vertikal (STOVL) seperti F-35B yang ideal untuk kapal induk sejenis Garibaldi, meskipun Fincantieri mengusulkan konversi untuk drone.
Skenario lain: Beberapa pihak menyebutkan bahwa jika jadi dibeli, kapal ini mungkin digunakan sebagai kapal komando amfibi, rumah sakit apung, atau platform drone tempur, alih-alih sebagai kapal induk penuh. Ini dapat menjadi batu loncatan untuk membangun kapabilitas kapal induk yang lebih serius di masa depan.
Berita tentang finalisasi dan anggaran akuisisi Garibaldi telah dilaporkan, yang menandakan kelanjutan dari rencana ini.
Dukungan dan Kepercayaan Penuh Pada TNI
Sekali lagi. Perayaan HUT ke-80 TNI bukan sekadar seremonial tahunan. Pemerintah Indonesia -terutama di bawah komando Presiden Prabowo Subianto- memprioritaskan bahwa negara harus lebih maju.
Salah satu upaya untuk mencapai itu adalah memajukan pertahanan nasional yang semakin canggih. Powerful. Hal ini untuk menunjukkan status Indonesia di mata global. Bahwa bangsa ini juga punya peran penting untuk keseimbangan dunia.
Sehingga masyarakat harus percaya, TNI dibesarkan dengan tujuan mulia: mengedepankan kedaulatan bangsa dan memperkuat jati dirinya. (*)
Pewarta: Anisha Aprilia, Dimas Rafi, Hasyim Ashari & Bianca Khairunnisa
Editor: Dimas Chandra Permana