Di Forum Forbes, Prabowo Akui Angka Keracunan MBG 0,0007 %

Kamis 16-10-2025,13:30 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Prabowo Subianto mengakui insiden keracunan terjadi di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia tak menampik ada tantangan dalam menjalani program makan bergizi gratis (MBG). Salah satu tantangannya yaitu adanya keracunan.

Namun, ia menyebut angka keracunan mencapai 0,0007 persen.

"Saya akui, memang ada kendala. Ada insiden keracunan, tetapi saat kita melihat perbandingannya dengan keseluruhan jumlah makanan yang disalurkan, angkanya cukup rendah sekitar 0,0007 persen. Yang menurut saya tidak, maksud saya, bahkan satu keracunan pun tidak dapat diterima," kata Prabowo dalam acara Forbes Global CEO di Hotel St.Regis Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

BACA JUGA:Prabowo Targetkan Pangkas 1.000 BUMN Jadi 200, Buka Pintu Profesional Asing di Forbes Global CEO 2025

Untuk itu, Prabowo memastikan pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menargetkan agar tidak ada lagi kasus serupa di masa depan.

Prabowo menyebutkan, pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG untuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya. 

"Kami perketat pengawasan, SOP. Kami juga membeli peralatan-peralatan baru, filter untuk air, perangkat uji (test kit) untuk tiap makanan yang diproduksi, peralatan-peralatan modern untuk sterilisasi air, dan sterilisasi ompreng yang digunakan," ujar Prabowo.

BACA JUGA:Prabowo di Forbes Global CEO Conference: Pemimpin Politik Harus Paham Ekonomi, Jangan Dibodohi 'Ahli'

Mantan menteri pertahanan ini juga menjelaskan bahwa pendanaan MBG disalurkan langsung ke dapur untuk memangkas birokrasi dan memastikan efisiensi.

Sebelum program berjalan, pemerintah telah menyiapkan tenaga pengelola yang terlatih.

“Kami telah melatih 32.000 manajer. Mereka semua lulusan universitas, 32.000. Kami melatih mereka selama tiga bulan, lalu mereka dikerahkan ke desa-desa,” jelas dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini Indonesia telah memiliki 11.900 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

BACA JUGA:Prabowo di Forum Forbes: Saya Terkejut, Pendapatan Nelayan Naik 100 Persen karena Ada Es dan Pelelangan Ikan

Adapun capaian penerima manfaatnya yaitu sekitar 35,4 juta anak dan ibu hamil.

Kategori :