KCIC Tanggapi Utang Kereta Cepat Whoosh Usai Pemerintah Enggan Bayar Pakai APBN

Jumat 17-10-2025,13:17 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan operasional Kereta Cepat Whoosh sebagai proyek strategis nasional, meskipun pemerintah enggan menanggung beban finansial proyek ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, menyatakan bahwa pihaknya percaya pemerintah akan terus mendukung penyelesaian masalah utang proyek ini.

"Saat ini, KCIC secara intens berkoordinasi dan menggelar rapat teknis bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membahas langkah strategis guna memastikan keberlanjutan layanan Kereta Cepat Whoosh dalam jangka panjang," ujar Eva dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

BACA JUGA:Saat Purbaya Heran Danantara Justru 'Timbun' Rp90 T di Obligasi Dibanding Bayar Utang Whoosh: Keahlian Anda Apa?

Eva menjelaskan bahwa KCIC secara rutin melaporkan operasional dan isu-isu terkait kepada Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Badan Pengaturan (BP) BUMN, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, serta pemegang saham dari Indonesia dan Tiongkok.

"Setiap langkah akan dibahas dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak," tuturnya.

Pemerintah Indonesia dan Tiongkok, lanjut Eva, tetap berkomitmen menjaga operasional Whoosh dan kualitas layanannya bagi masyarakat. Hingga kini, Kereta Cepat Whoosh telah melayani hampir 11,7 juta penumpang sejak beroperasi, menjadi pondasi utama strategi KCIC untuk keberlanjutan layanan melalui railway business dan non-railway business.

KCIC terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang. Beberapa langkah yang diambil meliputi:

  • Dynamic pricing untuk fleksibilitas harga tiket.
  • Frequent Whoosher Card, kartu langganan untuk pelanggan setia.
  • Layanan rombongan dan program edutrip.
  • Promo pada momen tertentu, seperti Boarding Pass True Value yang memberikan diskon di restoran dan destinasi wisata.
  • Kerja sama dengan rombongan wisata dan perusahaan untuk meningkatkan jumlah penumpang.

BACA JUGA:Mahfud MD Bongkar Markup Kereta Cepat Whoosh: Tiga Kali Lipat! Di China 17 Juta Dolar, di Sini Jadi 52 Juta

"Beragam inovasi dan peningkatan layanan terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat," ungkap Eva.

Sorotan Utang dan Kontroversi

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyoroti dugaan markup besar-besaran dalam proyek Kereta Cepat Whoosh melalui kanal YouTube Mahfud MD Official.

Ia menyebutkan bahwa proyek ini awalnya ditawarkan Jepang dengan bunga pinjaman 0,1 persen, tetapi pemerintah memilih Tiongkok dengan bunga 2 persen yang kemudian membengkak menjadi 3,4 persen.

Mahfud juga menyebut bahwa Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, menolak proyek ini karena dianggap tidak layak secara ekonomi. "Pak Jonan bilang tidak visible, akhirnya malah dipecat," ujar Mahfud.

BACA JUGA:Dibongkar Mahfud MD Ada Dugaan Markup di Proyek Whoosh, Ini Respons KPK

Menurut Mahfud, beban utang proyek ini terus meningkat, dengan bunga tahunan mencapai Rp2 triliun, sementara pendapatan tiket maksimal hanya Rp1,5 triliun. Hal ini menjadi tantangan besar dalam keberlanjutan finansial proyek.

Kategori :