Anom menggambarkan Timothy sebagai mahasiswa berprestasi, memiliki kecintaan tinggi terhadap ilmu pengetahuan, dan menjadi sosok teladan di antara teman-temannya.
Dengan Indeks Prestasi (IP) 3,91, Timothy dikenal rajin, rapi, dan peduli terhadap lingkungan kelasnya.
Lebih lanjut, Anom juga menuturkan bahwa Timothy sering terlibat dalam penelitian bersama seniornya.
Ia juga memiliki kebiasaan sederhana seperti merapikan kursi atau ruangan sebelum kegiatan dimulai, hal yang mencerminkan ketelitiannya.
Di lain sisi sahabat dekatnya, Deon juga menyampaikan hal serupa saat acara doa bersama mengenang kepergian Timothy.
Ia mengenang sahabatnya sebagai pribadi yang lembut, santun, dan selalu menyebarkan energi positif kepada orang di sekitarnya.
BACA JUGA:Kesalnya Pramono Masih Ada Mobil Pelat Merah Terobos Jalur Transjakarta, Pasti Dibully oleh Publik!
Deon mengingat betul di hari-hari terakhirnya, korban masih terlihat ceria dan tersenyum.
Sementara itu, ibunda korban juga hadir dalam kegiatan doa dan renungan atas kepergian sang putra du Unud.
Dengan penuh ketegaran membagikan kenangan manis bersama putra tercintanya. Ia menceritakan bahwa TAS adalah anak yang lembut dan penuh kasih.
Salah satu momen yang paling membekas baginya adalah ketika sang anak memuji penampilan ibunya dengan tulus setiap kali beliau berdandan, sebuah kenangan sederhana yang kini terasa begitu berarti.
Menurutnya, Timothy selalu punya cara untuk membuat orang-orang di sekitarnya merasa berharga dan dicintai.