Menurut Al-Fikri, pada rangkaian peringatan hari lahir ke-47 pesantrennya yang jatuh beberapa hari lalu, pihaknya sengaja menggelar berbagai lomba untuk melihat potensi santri di berbagai bidang, termasuk teknologi digital.
BACA JUGA:Erick Thohir: Pilih Pelatih Timnas Tak Bisa Tergesa-gesa!
BACA JUGA:Buntut Kasus Pelecehan dan Penganiayaan: BGN Segera Nonaktifkan Kepala SPPG Bekasi
“Banyak santri yang memiliki kemampuan berbasis keagamaan, tapi juga mengikuti perkembangan teknologi digital. Nah, ini kita lihat dengan menggelar lomba pemanfaatan teknologi berbasis agama,” tambahnya.
Cerita senada datang dari Pesantren Raudhatul Ulum, salah satu penerima bantuan lainnya.
“Dulu PTPN IV datang membantu kami, sekarang rekan-rekan kembali lagi dengan program yang berbeda. Atas nama yayasan dan seluruh anak didik, kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian PTPN IV Regional III kepada para santri kami,” ungkap salah satu pengasuhnya.
Pesantren yang berdiri di kawasan pedesaan itu berfokus meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Kaget Air AQUA Ternyata dari Sumur Bor, Ini Penjelasan Danone dan Kritik YLKI
BACA JUGA:IOC Coba Boikot, Menpora Pastikan Indonesia Tetap Kejar Bidding Olimpiade 2036
Dukungan yang datang, sekecil apa pun, menurutnya menjadi tambahan semangat untuk terus bertahan dan memperluas jangkauan pendidikan bagi masyarakat sekitar.
Meski sering luput dari sorotan publik, kontribusi sosial semacam ini memberi dampak nyata bagi ribuan santri di berbagai daerah.
Dari ruang belajar yang lebih layak hingga kegiatan pembinaan yang menumbuhkan keterampilan baru, program TJSL yang dijalankan PalmCo menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan keagamaan di Indonesia.