Dalam konferensi pers terbaru, Direktur Pengembangan sepak bola PSSI Alexander Zwiers ungkap kriteria pelatih pengganti Patrick Kluivert.
Ia menegaskan bahwa federasi tidak lagi terpaku pada nama besar atau asal negara.
Bagi Alexander Zwiers, pelatih ideal adalah sosok yang memahami karakter, visi, dan arah pembangunan sepak bola Indonesia.
Pelatih baru harus mampu memberi hasil cepat di lapangan, tapi juga membangun fondasi jangka panjang yang berkelanjutan.
Alexander Zwiers menekankan pentingnya keseimbangan antara performa dan koneksi.
Pelatih yang dicari bukan hanya piawai merancang taktik, tapi juga mampu menjalin kedekatan dengan pemain, suporter, serta terlibat aktif dalam pengembangan filosofi bermain khas Indonesia.
Ia menilai Timnas Indonesia membutuhkan figur yang bisa menjadi pemersatu semangat Garuda, bukan sekedar pelatih di pinggir lapangan.
Meski kriteria sudah dipaparkan jelas, PSSI belum mengumumkan nama-nama kandidat.
Alexander Zwiers memastikan proses seleksi dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak salah langkah lagi.
Harapannya, pelatih yang terpilih nanti bukan hanya membawa kemenangan, tapi juga menanamkan budaya dan karakter kuat untuk mengangkat nama Indonesia di panggung dunia.
Kini publik menanti siapa sosok yang akan jadi nahkoda baru garuda.
Gerak Cepat Simon Tahamata Bawa Pelatih Baru Timnas ke Indonesia
Inilah kejutan sesungguhnya, perburuan pelatih baru Timnas Indonesia rupanya berjalan cepat dan diam-diam.
Saat publik masih sibuk berspekulasi soal nama besar, Direktur Teknik PSSI Simon Tahamata justru sudah bergerak di bawah radar dan kabarnya ia telah bertemu langsung dengan calon pelatih baru Garuda.
Simon Tahamata kembali jadi sorotan publik sepak bola nasional. Kepala pemandu bakat PSSI itu terlihat berada di Eropa dan bertemu dengan sejumlah legenda besar Belanda.