Sebelumnya, klub Eredivisie seperti Go Ahead Eagles dan tim dari luar Belanda juga sempat memantau situasi sang pemain.
Namun, semua pendekatan itu kandas karena kebijakan keras FC Twente yang menahan pemain berusia 23 tahun tersebut.
Situasi ini disayangkan banyak pihak, mengingat Hilgers merupakan salah satu bek muda paling potensial yang dimiliki Twente dan sempat tampil solid musim lalu.
Kini, dengan sejumlah bek tengah Twente mengalami cedera, seharusnya Hilgers bisa menjadi opsi penting, namun justru terpinggirkan akibat sengketa kontrak.
Pihak terdekat pemain disebut berharap masalah ini bisa terselesaikan pada bursa transfer musim dingin (Januari 2026).
Jika tidak ada titik temu, bukan tidak mungkin Hilgers akan memilih hengkang dari Belanda untuk mencari peluang bermain di luar negeri.
Meski begitu, NAC Breda tetap menjadi kandidat kuat jika Twente melunak.
Klub yang kini berlaga di Eerste Divisie itu membutuhkan tambahan bek tengah berpengalaman, dan Hilgers dianggap cocok dengan gaya permainan mereka.
“Kami membutuhkan bek dengan kemampuan distribusi bola yang baik. Hilgers memenuhi kriteria itu. Tapi semuanya tergantung Twente,” tambah Aalbers.
Sementara itu, FC Twente disebut masih membuka kemungkinan negosiasi ulang kontrak Hilgers.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kesepakatan.
Jika situasi ini terus berlanjut, Hilgers berpotensi kehilangan satu musim penuh tanpa bermain, sesuatu yang tentu tidak ideal bagi kariernya maupun peluangnya untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia.