Semua Dibuat TAKJUB! Kejeniusan Nova Arianto Viral Jelang Piala Dunia U-17, FIFA Puji Bintang Muda Garuda

Jumat 31-10-2025,06:15 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

Dia menyatakan turnamen ini akan memperkuat daya saing tim nasional dan menyediakan platform global bagi pemain terbaik Asia Tenggara.

Hal ini akan investasi jangka panjang untuk masa depan olahraga di wilayah ASEAN.

Jadi mana yang lebih cocok? Tentu saja FIFA ASEAN Cup. Bagi negara seperti Indonesia yang kini diperkuat oleh banyak pemain diaspora dari Eropa, turnamen ini adalah sebuah berkah.

Ini adalah panggung yang adil di mana kita akhirnya bisa turun dengan kekuatan 100 persen dan membuktikan siapa raja sepak bola Asia Tenggara yang sesungguhnya.

BACA JUGA:RESMI! PSSI Siapkan Pelatih Anyar Timnas Sebelum FIFA Matchday Maret 2026, Thomas Doll dan Brendan Rodgers Masuk Radar?

Kejeniusan Nova Arianto Sang Titisan Shin Tae-yong

Di saat sepak bola senior Indonesia sedang berada dalam fase evaluasi dan ketidakpastian, sebuah harapan baru yang sangat benderang justru datang dari level junior. 

Dan di pusat harapan itu berdiri satu nama yang kini menjadi buah bibir, Nova Arianto.

Pelatih Timnas Indonesia U-17 ini tidak hanya sedang mempersiapkan tim untuk berlaga di panggung dunia, tetapi ia juga sedang menjalani sebuah ujian personal yang sangat krusial.

Publik ini melihatnya sebagai titisan atau penerus sejati dari filosofi Shin Tae-yong.

Semua ilmu, taktik, dan mentalitas yang ia serap selama bertahun-tahun menjadi asisten Shin Tae-yong kini benar-benar diuji di panggung yang sesungguhnya.

BACA JUGA:Erick Thohir Tugaskan Sumardji dan Dirtek Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Andre Rosiade Desak Evaluasi Terbuka PSSI

Kejeniusan Nova Arianto terlihat dari caranya membangun tim. Ya, tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi menanamkan fondasi yang sama persis seperti yang pernah dilakukan oleh mentornya.

Disiplin, kerja keras, dan mentalitas baja. Coach Nova Arianto sadar betul untuk bisa bersaing di level Piala Dunia, para pemainnya tidak cukup hanya bermodalkan scale, mereka harus memiliki karakter pejuang yang tak kena lelah.

Ia tanpa kompromi menggembleng fisik para pemain, menuntut intensitas latihan yang tinggi, dan yang terpenting membangun sebuah tim yang solid secara kolektif bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain bintang.

Gaya kepelatihannya yang tegas namun tetap mampu menjengka suasana tim tetap positif menjadi cerminan nyata dari ilmu yang ia dapatkan.

BACA JUGA:Andre Rosiade Sentil Erick Thohir: Patrick Kluivert Hancurkan Timnas Indonesia, Tapi Belum Ada Rapat Evaluasi Exco PSSI

Kategori :