JAKARTA, DISWAY.ID - Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) menggelar pelatihan pelatih tenis tingkat dasar di Sekretariat PP PELTI, Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, mulai Senin 3 November 2025.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, hingga 6 November 2025, dan mendapatkan sertifikasi resmi dari International Tennis Federation (ITF).
Program ini menjadi langkah penting PELTI dalam memperkuat kualitas kepelatihan tenis nasional.
Sekretaris Jenderal PP PELTI, Andi Fajar Asti menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen organisasi dalam membangun sumber daya manusia yang kompeten di dunia tenis Indonesia.
Selain itu, ia menyoroti bahwa saat ini masih sedikit pelatih yang memiliki lisensi resmi ITF.
“Program ini harus terus diperkuat agar jumlah pelatih bersertifikat ITF semakin bertambah. Saat ini stok pelatih berlisensi ITF di Indonesia masih sangat terbatas,” ujar Andi Fajar kepada awak media.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan bagi dunia kepelatihan tenis nasional.
Dengan adanya pelatihan bersertifikat, para pelatih diharapkan dapat memberikan pembinaan yang lebih profesional bagi para atlet muda di berbagai daerah.
“Sudah cukup lama kita tidak mengadakan pelatihan level satu. Karena itu, tahun ini kami ingin memberikan dukungan penuh bagi para pelatih terbaik agar mereka bisa berkembang dan berkontribusi untuk kemajuan tenis Indonesia,” tambahnya.
Selain untuk meningkatkan kompetensi, pelatihan ini juga menjadi bagian dari persiapan jangka panjang menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Menurut Andi Fajar, PELTI ingin memastikan para atlet yang tampil di PON nanti didampingi oleh pelatih berlisensi internasional.
BACA JUGA:Sebanyak 23 Pengprov Dukung Munaslub PP Pelti
“PON memang baru digelar 2028, tapi proses seleksi atlet sudah dimulai tahun depan. Kami ingin memastikan bahwa para pelatih yang mendampingi atlet di PON nanti sudah memiliki sertifikat ITF,” jelasnya.
Sebagai langkah strategis, PP PELTI menargetkan agar setiap kabupaten dan kota di Indonesia memiliki minimal dua pelatih bersertifikat ITF.