Dengan begitu, Indonesia diharapkan memiliki setidaknya 2.000 pelatih berlisensi resmi dalam beberapa tahun ke depan.
“Target kami, setiap kabupaten atau kota minimal memiliki dua pelatih bersertifikat ITF. Kalau di seluruh Indonesia ada sekitar 500 kabupaten/kota, maka dibutuhkan sekitar 2.000 pelatih dalam waktu dekat,” pungkas Andi Fajar.
Melalui inisiatif ini, PELTI menunjukkan keseriusannya dalam membangun fondasi kuat bagi pembinaan tenis nasional.
Dengan pelatih yang terstandarisasi secara internasional, harapannya Indonesia mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi di kancah regional maupun global.