Selain konsep unik dan desain berkelas, lokasi strategis juga menjadikannya pilihan menarik bagi end-user maupun investor.
Lokasi Greenwoods Country Bogor hanya sekitar 10 menit ke Tol Kayumanis dan 15 menit ke Stasiun KRL Cilebut—menjadi nilai tambah bagi penghuni yang beraktivitas di Jakarta maupun Bogor.
“Kawasan ini bakal makin prospektif, setelah rampungnya akses tol Bogor-Serpong—yang sudah ketok palu—beberapa tahun ke depan,” pungkasnya.
BACA JUGA:Gubernur Riau Abdul Wahid Kenakan Kaos Oblong Tiba di KPK Usai OTT
BACA JUGA:Ekonom Global Kagumi Konsistensi Kebijakan Indonesia: Stabilitas dan Pertumbuhan Bisa Koeksis
Sustainability Jadi Perhatian
Kawasan Greenwoods Country Bogor, mengadopsi desain karya Andramatin, arsitek ternama Indonesia yang dikenal lewat karya berkonsep alami dan berkelanjutan (sustainable).
Okie Imanto, Founder & CEO Greenwoods Group menjelaskan, pihaknya sangat concern dengan konsep sustainability.
Hal ini, salah satunya dilakukan dengan revitalisasi Setu Moyan yang berbatasan langsung dengan Greenwoods Country Bogor.
“Semula, kawasan di sekitar setu seluas 1,4 hektare ini sangat kotor, banyak sampah, dan tak terawat. Kami pun membersihkannya dan mendedikasikan lahan seluas 8.000 meter persegi untuk dijadikan lokasi wisata yang bisa dinikmati warga dan masyarakat sekitar secara gratis,” terangnya.
Dia menambahkan, proyek Greenwoods Country Bogor mulai dikembangkan saat pandemi tahun 2021 dengan desain arsitektur yang memiliki lebih banyak bukaan, sehingga cahaya alami dan sirkulasi udara di dalam rumah lancar—dan hemat energi.
“Untuk penggunaan material, di Klaster Akasia kami menggunakan precast panel yang terbuat dari bahan baku recycle. Memang lebih mahal, namun lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.