Wafatnya sang ayah jadi pukulan berat bagi Rafly.
Harapannya menggapai cita-cita memudar lagi.
BACA JUGA:KPK Tetap Selidiki Polemik Proyek Whoosh Meski Prabowo Pasang Badan, Telusuri Tindak Pidana
BACA JUGA:Bahlil Ungkap Arahan Prabowo, 18 Proyek Hilirisasi Rp600 Triliun Segera Jalan Tahun Depan
"Kondisi itu sangat memberikan saya pukulan dan perasaan pesimis itu datang lagi. Saya berpikir apa yang akan saya hadapi ke depannya dengan kondisi seperti ini, dengan ekonomi seperti ini, dan ketidakhadiran ayah saya,” tutur Rafly.
Namun, melihat ibu dan keluarganya, Rafly meyakinkan diri bahwa ia tak boleh menyerah.
Kini, harapan kembali muncul setelah sekolahnya terpilih bertransformasi menjadi Sekolah Garuda.
Ia juga mencoba mendapatkan beasiswa demi mendapatkan peluang berkuliah ke luar negeri.
"Saya juga mendapatkan informasi seperti beasiswa Garuda, walaupun mungkin masih dikaji ke depannya bagaimana, tetapi itu sudah membuat saya senang bahwa saya mendapatkan peluang untuk bisa mendapat pendidikan di luar negeri,” kata Rafly.
BACA JUGA:Penjelasan Pertamina Soal Pemotor Tewas Terlindas Truk Tangki BBM di Ciledug
BACA JUGA:Prabowo Lantik Komite Reformasi Polri Sore Ini, Ada Nama Mahfud MD?
Sekolah Garuda merupakan salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto.
Sekolah ini berfokus pada pengembangan talenta di bidang sains dan teknologi di Indonesia.
Sekolah Garuda menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis science, technology, engineering, and mathematics (STEM).
Tujuan utama Sekolah Garuda adalah menyiapkan generasi muda Indonesia agar mampu bersaing dan melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas terbaik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.