JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret menegaskan pentingnya pendampingan psikologis bagi para korban ledakan SMAN 72 Jakarta.
Ia menilai, selain fokus pada penanganan korban luka, seluruh anak yang terlibat, baik langsung maupun tidak, membutuhkan rehabilitasi trauma (trauma healing) agar kondisi psikologis para korban dapat pulih dan kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal.
BACA JUGA:Guru Besar UI Ungkap Korban Bully Kini Bisa Jadi Agresif dan Berujung Kekerasan
BACA JUGA:Starlink dan Veon Jalin Kesepakatan Besar Jangkau 150 Juta Pengguna Lewat Jaringan Direct-to-Cell
"Pasti ada trauma, Mbak. Tidak hanya anak yang mengalami luka, tetapi juga mereka yang menyaksikan dan mendengar langsung kejadian itu. Semua membutuhkan pendampingan psikologis," jelas Margaret di Jakarta pada Jumat, 7 November 2025.
Bagi Margaret, trauma yang dialami anak-anak tidak boleh disepelekan, sebab dampaknya bisa berlangsung jangka panjang jika tidak ditangani dengan pendekatan profesional.
Oleh sebab itu, ia mendorong agar proses pemulihan psikologis dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli yang profesional.
BACA JUGA:Starlink dan Veon Jalin Kesepakatan Besar Jangkau 150 Juta Pengguna Lewat Jaringan Direct-to-Cell
Margaret menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berencana melakukan rehabilitasi terhadap sekolah agar kegiatan belajar mengajar bisa segera berjalan kembali.
"Saya mendengar Pak Wamendikdasmen juga akan segera melakukan upaya rehabilitasi sekolah, supaya kegiatan belajar-mengajar bisa dilangsungkan tanpa gangguan. KPAI tentu sangat mendukung langkah itu," ungkap dia.
Menurutnya, pemulihan kondisi sekolah secara menyeluruh penting dilakukan agar siswa dapat kembali merasa aman dan nyaman di lingkungan belajar mereka.
Situasi psikologis yang stabil diyakini akan membantu anak-anak mengembalikan semangat belajar setelah mengalami pengalaman traumatis.
BACA JUGA:Pengamat Terorisme Al Chaidar Ungkap Dugaan di Balik Ledakan SMAN 72: Bukan Kelompok Ekstremis
BACA JUGA:Orang Kepercayaan Bupati Ponorogo Ikut Terjaring OTT KPK, Tiba di Gedung Merah Putih Jakarta