Air di 6 SPPG Bandung Barat Penuhi Syarat, tapi Memasak Tetap Harus Dengan Air Galon

Senin 10-11-2025,15:01 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Kualitas air sering disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kasus insiden keamanan pangan pasca konsumsi hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu pula yang dicurigai media, ketika terjadi insiden keamanan pangan beruntun di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

“Padahal, hasil temuan kami di lapangan yang terkonfirmasi dari hasil uji laboratorium, menunjukkan bahwa air yang digunakan 6 SPPG di Bandung Barat, memenuhi syarat,” kata Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad, di Jakarta, Sabtu, 9 November 2025.

BACA JUGA:SPPG Jadi Garda Terdepan Sajikan Menu MBG Berkualitas

Di Bandung Barat, ada tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditengarai menjadi sumber kasus insiden keamanan pangan, setelah para siswa mengkonsumsi hidangan MBG selama bulan September dan Oktober.

Puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu. 

Kasus insiden keamanan pangan pertama di Kabupaten Bandung Barat terjadi pada 26 September 2025. Hidangan MBG berasal dari 3 SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas. 

Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemaran nitrit pada melon dan lotek.

BACA JUGA:BGN-BPS Hitung Dampak Penerapan MBG Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025.

“Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independent tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan,” kata Arie. 

Ada temuan menarik dari hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG di Bandung Barat, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2.

Analisis dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Bandung Barat, 23 Oktober 2025 dalam rangka memperoleh SLHS (Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi), dan 3 November,

BACA JUGA:BGN-BPS Hitung Dampak Penerapan MBG Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ternyata, hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG di Bandung Barat itu semuanya memenuhi syarat.

Kategori :