Hal ini dikarenakan pemerintah gagal dan tidak mampu untuk mengelola inflasi yang saat itu mencapai 500 persen per tahun.
Kala itu, Presiden Nicolas Maduro, di tengah hiperinflasi kembali pangkas lima angka nol dalam mata uang Brazil.
Sebelum Maduro, ada Chavez yang menghapus tiga angka nol dari Bolívar pada 2008, namun usaha itu gagal untuk mencegah hiperinflasi.
8. Korea Utara
Pemerintah Korea Utara meredenominasi ulang mata uang mereka, won pada 30 November 2009.
Korut melakukan pembatasan jumlah uang kertas lama dan menukarnya jadi uang kerta baru.
Redenominasi Pyongyang ini memangkas 100 won jadi bernilai 1 won.
Sayangnya, eksekusi redenominasi mereka gagal karena dipicu stok mata uang baru yang terbatas.
Saat itu, warga yang hendak menukar uang lama won ke uang baru, tetapi stoknya tidak tersedia.
Banyak kalangan menilai jika redenominasi mata uang won Korea Utara ini dilakukan di waktu yang salah atau tidak pas.
Sebab, kala itu negara mereka juga tengah dilanda krisis.
9. Rusia
Rusia diketahui juga sempat melakukan kebijakaan redenominasi mata uang mereka.
Sayang, upaya merekamengganti mata uang lama menjadi mata uang baru tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Pada awal redenominasi, nilai tukar kurs mata uang rubel Rusia sempat mengalami terjun bebas.
Pemerintah kurang melakukan sosialiasi masih terhadap penggunaan mata uang baru dan penarikan bertahap mata uang lama.
Kondisi keuangan negara yang sedang sulit ini juga menjadi faktor kegagalan redenominasi.
Namun, politisi hingga media Rusia mengungkapkan jika redenominasi mereka sukses.
10. China Tiongkok
- Mata uang baru: yuan perak
- Mata uang lama: yuan emas