Hal ini berdasarkan studi yang dipublikasi JAMA Network Open yang menunjukkan bahwa video game ternyata memfasilitasi perubahan kognitif di otak.
Kemampuan daya ingat tersebut akan terus terasah seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA:5 Game Multiplayer Terbaru yang Bikin Akhir Pekan Tambah Seru Bareng Teman
5. Meningkatkan kepercayaan diri
Banyak game online yang memberikan feedback positif dan penguatan yang bisa langsung terkait dengan pencapaian anak.
Misal, mereka bisa menerima poin atau penghargaan virtual, naik level atau mendapatkan pengakuan dalam komunitas game.
Hal ini memberikan dorongan positif yang memperkuat persepsi mereka mengenai kemampuan dan kompetensi diri sendiri.
6. Menambah wawasan
Sejumlah game online juga menawarkan pengaturan yang berbeda, baik itu bentuk dunia nyata atau fantasi.
Contohnya, ada berapa game RPG (Role-Playing Games) yang memiliki setting dengan gambaran budaya atau sejarah tertentu, misal budaya negara Jepang dalam game dengan tema ninja atau samurai.
Hal tersebut tentunya bisa membantu anak-anak memahami kronologi sejarah, tokoh penting dan dampak peristiwa terhada masyarakat.
Selain itu, beberapa game online juga bisa menjadi sumber pengetahuan yang berharga untuk anak-anak, bantu mereka memperkaya wawasan tentang dunia, memahami keberagaman budaya dan lainnya.
Dampak Negatif
Selain memiliki dampak positif, nyatanya game online juga memberikan dampak negatif. Berikut rinciannya:
1. Picu perilaku agresif
Game online yang biasanya menampilkan adegan kekerasan bisa memberikan dampak negatif, terutama bagi anak-anak.
Adegan ini biasanya akan memicu anak untuk berperilaku agresif di kehidupan nyata.
Sebab, adegan kekerasan yang dilihat di game tersebut sebagai "hal biasa" di dunia nyata.
2. Suka menyendiri/anti sosial
Mereka yang menghabiskan waktu hanya untuk bermain game online ini, biasanya tak mempunyai banyak kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya.