Jangan Remehkan! Berdusta dalam Mimpi Termasuk Dosa Besar, Ustaz Khalid Basalamah: Jangan Diceritakan ke Orang-orang

Kamis 13-11-2025,08:17 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

“Sesungguhnya wahyu datang kepadaku kadang melalui mimpi, kadang melalui suara lonceng, kadang melalui ilham di hati, dan kadang malaikat Jibril berbicara langsung kepadaku.” (HR. Bukhari)

BACA JUGA:Salat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat? Kata Ustaz Khalid Basalamah: Jangan Buru-buru!

Beberapa contoh mimpi para nabi yang terkenal adalah:

Nabi Ibrahim alaihissalam, yang bermimpi diperintahkan untuk menyembelih putranya Ismail (QS. As-Saffat: 102–105).

Nabi Yusuf alaihissalam, yang bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya (QS. Yusuf: 4).

Keduanya adalah bentuk ru’yah shadiqah — mimpi yang berasal langsung dari Allah.

Kesimpulan: Jangan Berdusta tentang Mimpi

Rasulullah memperingatkan umatnya agar tidak berdusta tentang mimpi. Dalam hadis disebutkan:

“Barang siapa berdusta dengan mengaku bermimpi sesuatu yang tidak dia lihat, maka kelak ia akan diperintahkan untuk mengikat dua butir gandum — dan tidak akan mampu melakukannya.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa berdusta dalam mimpi adalah dosa besar. Karenanya, umat Islam diingatkan agar tidak mengada-ada dalam hal mimpi demi mendapatkan perhatian, pujian, atau pengakuan dari orang lain.

Rasulullah juga bersabda:

“Apabila seseorang di antara kalian bermimpi baik, hendaklah ia memuji Allah dan menceritakan kepada orang lain. Tetapi bila mimpi itu buruk, hendaklah ia berlindung kepada Allah dan tidak menceritakannya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Kategori :