Sakit kepala parah
Nyeri otot hebat
Dalam waktu kurang dari satu minggu, banyak pasien mengalami:
Pendarahan hebat dari berbagai bagian tubuh
Muntah darah
Diare berat
Syok organ
BACA JUGA:Dipicu Virus Paramyxovirus, Pramono Perketat Penularan Penyakit Campak dari Luar Daerah
Hingga kini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk mengobati penyakit ini. Sejumlah terapi uji coba pernah digunakan dalam kondisi darurat, termasuk remdesivir yang dipasok Gilead Sciences selama wabah di Rwanda.
Pemerintah Ethiopia dan Sudan Selatan kini bekerja sama untuk mencegah penularan lintas perbatasan, terutama karena infrastruktur kesehatan kedua negara tengah tertekan, diperburuk oleh konflik berkepanjangan di Sudan Selatan.
BACA JUGA:Raja Abdullah II Tertarik Pelajari Danantara, Yordania Ingin Bentuk Sovereign Wealth Fund Sendiri
WHO telah mengucurkan dana darurat sebesar 300.000 dolar AS, mengirim tim respon cepat, serta menyalurkan pasokan medis termasuk alat pelindung diri dan tenda isolasi bagi tenaga kesehatan.
Akses cepat ke perawatan suportif, seperti rehidrasi oral atau intravena, disebut dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.