JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut jika tanggul Pantai Mutiara jebol maka banjir akan merendam sampai kawasan Monas.
Mas Pram sapaan akrabnya pun berharap apa yang dikatakan Ahok itu tidak terjadi.
BACA JUGA:WARNING! Indonesia Darurat Konsumsi Gula, Kemenkes: 9 Persen Masyarakat Usia 18 Tahun Idap Diabetes
"Apa yang disampaikan Pak Ahok itu kalo jebol. Jadi bahasanya kalo. Ya bismillah gak jebol," kata Pramono di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Minggu, 16 November 2025.
Sebelumnya, eks Gubernur Jakarta Ahok menyebut banjir bisa merendam sampai kawasan Monas jika tanggul laut di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, jebol.
"Jika (tanggul Pantai Mutiara) jebol air laut pasang dan hujan turun, bisa banjir sampai Monas," ujar Ahok kepada wartawan.
Dari itu, semasa memimpin Jakarta, Ahok memutuskan untuk menormalisasi Waduk Pluit sebagai tempat penampungan air.
Pasalnya kata Ahok, Waduk Pluit menjadi pusat pengendalian banjir dari Sungai Ciliwung.
BACA JUGA:Sejumlah Siswa SMAN 72 Minta Pindah Sekolah karena Trauma Pascaledakan
Proses normalisasi sendiri memakan waktu selama dua tahun. Terlebih dahulu Ahok melakukan pembebasan lahan, karena kawasan Waduk Pluit dipenuhi bangunan semi-permanen.
Setelah pembebasan lahan, pengerukan lumpur di dasar waduk pun dikerjakan dari kedalaman yang semula hanya dua meter menjadi lima meter.
Normalisasi tersebut, sebagai upaya penanggulangan banjir di kawasan Pluit sekaligus untuk mengantisipasi tanggul laut di Pantai Mutiara jebol.
"Itu yang saya kerjakan di Waduk Pluit agar warga di bantaran Waduk Pluit tidak mati jika (tanggul Pantai Mutiara) jebol," kata Ahok.