KETIKA membaca angka ini; 89.159,42 gram Sabu. Itu hampir 90 kilogram! Rasanya seperti ada gudang besar yang dibongkar. Dan gudang itu bukan di tengah hutan belantara, melainkan di jantung kota, di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Lokasi yang sudah bertahun-tahun dikenal sebagai "kampung narkoba".
Inilah drama tiga hari operasi terpadu Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah, dari 5 hingga 7 November 2025. Kampung Bahari dan Kampung Ambon—dua episentrum peredaran gelap di Jakarta—menjadi sasaran.
Hasilnya? Selain sabu yang nyaris satu kuintal itu, ada 35 orang ditangkap, puluhan ribu butir ekstasi, uang tunai Rp 1,468 miliar, bahkan senjata api. Narkoba ini sudah seperti kanker yang bukan lagi di pembuluh darah, melainkan sudah menggerogoti tulang sumsum kota.
Tapi, operasi ini bukan hanya soal membongkar dan menangkap. BNN kini bermain ganda. Mereka datang dengan "pedang" penindakan, tapi juga membawa "obor" pemulihan. Setelah diobok-obok, desa-desa itu harus dipulihkan.
Komjen Pol Suyudi Ario Seto, Kepala BNN RI, menegaskan, negara hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pemberi harapan lewat rehabilitasi, edukasi, dan pemberdayaan sosial ekonomi. Ini adalah perang yang harus dimenangkan dari dua sisi: memutus rantai peredaran di atas, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dari akar rumput.
Sebuah kolaborasi yang, kata Suyudi, adalah kunci. Kolaborasi yang harus dimulai dari laporan Anda di nomor 184, hingga kesadaran kita semua bahwa musuh ini sudah ada di depan mata.
Komitmen Ganda BNN: Pedang Penindakan dan Obor Pemulihan
Operasi terpadu BNN selama tiga hari, 5 hingga 7 November 2025, menyasar dua kawasan rawan narkoba di Ibu Kota: Kampung Ambon (Cengkareng, Jakarta Barat) dan Kampung Bahari (Jakarta Utara).
Dua nama ini sudah lama dikenal sebagai titik hitam, pusat peredaran gelap yang tak kunjung padam. Operasi ini merupakan bagian dari sasaran 53 titik kampung narkoba di 34 provinsi se-Indonesia.
Hasil operasi di Jakarta menunjukkan komitmen ganda BNN: penindakan yang keras sekaligus pemulihan yang masif.
Korban dan Barang Bukti: 89 Kilo Sabu di Bahari
Total 35 orang ditangkap di dua lokasi tersebut. Rincian penangkapan menunjukkan intensitas operasi:
- Hari Pertama (5 Nov): 18 orang diamankan di Kampung Bahari. Dari jumlah ini, 15 orang dinyatakan positif narkoba melalui tes urine.
- Hari Kedua (6 Nov): 8 orang diamankan di Kampung Ambon.
- Hari Ketiga (7 Nov): 9 orang diamankan di Kampung Bahari.
Barang bukti yang disita sungguh mencengangkan, terutama di Kampung Bahari pada hari ketiga operasi.
- Kampung Ambon: Sabu 649,38 gr, Ganja 5 gr, Ekstasi 6 butir,.Senjata api & tajam. |
- Kampung Bahari (H3): Sabu 89.159,42 gr (± 89 kg), Ganja 91,53 gr, Ekstasi 159 butir, Uang tunai Rp 1,468 miliar, Uang palsu Rp 5,5 juta.
Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Roy Hadi Siahaan, mengkonfirmasi penemuan barang bukti di Kampung Ambon, termasuk buku rekening dan catatan transaksi narkoba, serta sepucuk senjata api yang diduga berjenis shotgun.
Pendekatan Holistik: Rehabilitasi dan Pemberdayaan
Usai operasi penindakan, Tim Gabungan BNN melakukan langkah lanjutan berupa pendataan, sosialisasi, dan pendekatan kepada masyarakat setempat.