Diskusi ini juga menghadirkan pengalaman konsorsium lanskap SLPI yang diwakili oleh Proforest / SUSTAIN Kutim dalam menerapkan pendekatan kolaboratif serta testimoni petani kecil dari Kabupaten Aceh Singkil yang merasakan perubahan nyata dari pendampingan konsorsium lanskap SLPI seperti pelatihan budidaya sayur dan peningkatan kapasitas pemasaran produk industri rumahan.
"UNDP berperan sebagai penghubung antara kebijakan nasional dan implementasi di lapangan. Melalui SLPI, kami membantu memastikan bahwa perlindungan alam, kesejahteraan petani, dan daya saing Indonesia berjalan beiringan" kata Aretha Aprilia, Head of Nature, Climate, and Energy Unit UNDP Indonesia dalam pembukaannya.
BACA JUGA:Menkes: 3 Pesawat Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
Di kesempatan yang sama, Violette Ruppanner, Counsellor, Head of Economic Cooperation and Development (SECO), Embassy of Switzerland in Indonesia, mengatakan bahwa acara ini menjadi wujud kerja sama bilateral yang menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
"Melalui SLPI, kami mendukung penuh Pemerintah Indonesia dalam mendorong rantai pasok komoditas yang semakin bertanggung jawab," ungkapnya.
Kombinasi pameran dan gelar wicara ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan perspektif kebijakan, pengalaman lapangan, dan aspirasi masyarakat.
Melalui foto dan diskusi, pengunjung diajak melihat bagaimana kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang dijembatani selama tiga tahun berjalannya SLPI dapat mewujudkan lanskap berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan bersama.
BACA JUGA:Prabowo di Pertemuan Tahunan BI: Indonesia Makin Optimistis di Tengah Gejolak Global
BACA JUGA:Sulit Kontak Keluarga Korban Terdampak Banjir Aceh dan Sumut, Hubungi Nomor Hotline Ini
"Acara ini menunjukkan hal-hal yang bisa dicapai masyarakat Indonesia dengan mekanisme kolaborasi yang tepat, mulai dari merintis sumber penghidupan alternatif, mengimplementasikan praktik pertanian yang baik, hingga memperkuat tata kelola lahan untuk melindungi lingkungan" pungkas Dida Gardera, Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.