Menbud Hadiri Pasamuan Agung IV Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Tekankan Dharma sebagai Pilar Peradaban Nusantara

Sabtu 29-11-2025,22:28 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam rangka membangun jembatan persatuan antarumat beragama serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kekayaan intelektual yang telah mengakar kuat di Nusantara,

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, hadir dalam Pasamuan Agung IV Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.

BACA JUGA:Berlangsung Meriah, Festival Kompasianival 2025 jadi Sarana Penting Pelaku Ekonomi Kreatif

BACA JUGA:Hari Menanam Pohon Indonesia, PT STM bersama Warga Hu’u Tanam Ratusan Bibit Pohon

Pasamuan Agung IV WALUBI adalah forum pertemuan tertinggi tingkat nasional yang akan membahas berbagai keputusan umat, kepengurusan, dan arah perwakilan umat Buddha Indonesia di masa depan. 

Sebagai organisasi yang menghimpun berbagai tradisi Buddha di Indonesia, WALUBI memainkan peran penting dalam membangun jembatan persatuan, baik di antara umat Buddha sendiri, antarumat beragama, maupun antarumat dengan pemerintah. 

Dalam Pasamuan Agung IV ini akan ditetapkan Ketua Umum DPP Walubi 2025-2030 dan pembentukan Tim Formatur melalui empat sidang pleno dan dua sidang paripurna.

Menbud Fadli Zon dalam sambutannya menyampaikan sejarah umat Buddha yang telah menyatu dalam denyut nadi peradaban Nusantara. 

BACA JUGA:Anggota Dewan Apresiasi Program MBG Jadi Gerakan Kolektif Edukasi Gizi Keluarga

BACA JUGA:Ternyata Penyaluran BLT Kesra di Tangerang Baru 26 Persen, Ini Kendalanya!

“Kita adalah pewaris dari dua kerajaan besar yang menempatkan Dharma sebagai pilar peradaban. Sriwijaya di abad ke-7 sebagai pusat pembelajaran Buddha terbesar di Asia Tenggara, sekarang kita sedang selesaikan museum dan penataan kawasan Candi Murajambi, dan Mataram Kuno di abad ke-9 yang melahirkan juga keajaiban dunia, Candi Borobudur,” jelasnya.

Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmen penuhnya dalam pelestarian budaya melalui sejumlah program strategis. 

Mulai dari pelestarian cagar budaya lewat konservasi situs-situs bersejarah Buddha, revitalisasi tradisi dengan mendorong kesenian dan tradisi Buddha sebagai kekayaan budaya nasional, dan penguatan nilai luhur Buddha, seperti cinta kasih dan kasih sayang sebagai modal menjaga harmoni dan gotong royong.

“Konservasi terus dilakukan dan kita berharap situs-situs ini tidak menjadi monumen saja, tidak menjadi sebuah artefak saja. Kita harapkan situs-situs ini menjadi satu living heritage, warisan yang hidup,” tegas Menbud.

BACA JUGA:Gerak Cepat, PGN Kirim Bantuan Pangan dan Obat-obatan Tahap Pertama ke Lokasi Bencana Sumatera

Kategori :