JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, mendorong pemanfaatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai posko tanggap bencana untuk menyalurkan bantuan makanan kepada korban longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurutnya, dapur SPPG yang merupakan bagian dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) memiliki kapasitas yang dapat segera digunakan untuk mendukung penanganan darurat.
BACA JUGA:PKS DKI Gelar Rakerwil 2025: Tetapkan Program Visioner untuk Solusi Kemajuan Jakarta
BACA JUGA:Ibu Siswi Korban Dugaan Bullying di BPK Penabur Laporkan Terduga Pelaku ke Polres Jakut
“Dalam situasi darurat, pemenuhan nutrisi dan makanan siap santap bagi pengungsi adalah hal yang krusial. Saya melihat Dapur SPPG yang sudah terbentuk dalam program MBG memiliki infrastruktur dan kapasitas yang dapat dialihfungsikan secara cepat menjadi posko logistik dan dapur umum darurat,” kata Singgih dalam keterangan yang diterima, Minggu 30 November 2025.
Ia menegaskan bahwa kondisi korban di lapangan membutuhkan perhatian cepat, terutama terkait akses kebutuhan dasar.
“ Akses makanan siap saji dan nutrisi adalah kunci untuk memastikan para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, tetap bertahan dalam kondisi sulit ini,” ujarnya.
Singgih juga menyoroti bahwa sejumlah dapur SPPG di wilayah terdampak sudah dapat langsung dialihkan untuk mendukung penanganan darurat. Di antaranya, fasilitas dapur di Padang, Sumatera Barat, yang disebut telah siap dioperasikan sebagai posko bantuan makanan.
BACA JUGA:10 Contoh Soal Tes CAT Petugas Haji 2026 Lengkap Kunci Jawaban, Referensi Bahan Belajar
BACA JUGA:Gerak Cepat! Dikomandoi Danantara, BUMN Tanggap Kirim Bantuan Bencana di Sumatera
“Program MBG hadir dengan infrastruktur dapur yang sudah terstandarisasi, memiliki rantai pasok bahan pangan, dan sumber daya manusia yang terlatih. Ini adalah aset nasional yang harus kita optimalkan. Pada masa damai, dapur ini menyajikan makanan bergizi, dan di masa bencana, dapur ini dapat menjadi ‘jantung’ logistik makanan untuk korban terdampak,” tuturnya.
Data Terbaru BNPB
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (28/11) sore, total 174 orang meninggal dunia akibat bencana yang melanda beberapa wilayah di Sumatera, sementara 79 orang masih dinyatakan hilang.
Rincian korban jiwa:
• Aceh: 116 meninggal, 42 hilang
• Sumatera Utara: 35 meninggal, 25 hilang