Kementan–Starbucks Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Mutu Kopi RI dan Daya Saing Petani

Selasa 02-12-2025,16:23 WIB
Reporter : Doddy Suryawan
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID — Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya memperkuat kerja sama lintas pihak dalam meningkatkan mutu serta daya saing komoditas perkebunan, khususnya kopi.

Langkah tersebut mencakup pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), penyediaan benih unggul, peningkatan kualitas produk, hingga perluasan akses pasar.

Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementan, Ebi Rulianti, menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin petani terus menanggung seluruh beban produksi dan pemasaran secara mandiri.

BACA JUGA:Danantara Paparkan Roadmap Investasi 2026, Fokus Mandat Ganda dan Proyek Strategis

“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi. Petani tidak boleh dibiarkan memikirkan semuanya sendiri. Program pemerintah pusat dan daerah harus berjalan searah,” ujar Ebi saat menghadiri penandatanganan MoU kerja sama di Jakarta, 2 November 2025.

Ia menyebut pemerintah berkomitmen memperkuat subsektor berpotensi tinggi mendongkrak devisa, terutama kopi dan kakao.

Pada 2026, Kementan menargetkan penanganan area kakao hingga 50 ribu hektare guna meningkatkan produktivitas nasional.

Sementara itu, Country Manager Starbucks Farmer Support Center Indonesia, Ita Daud, menilai kerja sama multipihak memberikan manfaat menyeluruh, terutama bagi peningkatan ekonomi petani.

“Kerja sama ini tidak hanya melibatkan satu atau dua pihak, tetapi menguntungkan semua, terutama petani,” ujarnya.

Starbucks memiliki pusat pelatihan di Berastagi, Sumatra Utara, yang mendampingi kelompok tani dan koperasi melalui peningkatan kapasitas, sertifikasi berbasis verifikasi, serta pembinaan berkelanjutan menggunakan standar C.A.F.E. Practices.

BACA JUGA:Gubernur Pramono Anggap PBB Keliru Tetapkan Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia

Standar ini menekankan empat pilar utama: kualitas, keterlusuran (traceability), tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Ita menegaskan pentingnya perlindungan bagi pekerja serta praktik pertanian ramah lingkungan agar kopi Indonesia terus bersaing di pasar global.

Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan komunitas petani, penguatan sektor kopi nasional diharapkan semakin kokoh dan mampu memperbesar kontribusi Indonesia sebagai produsen kopi berkualitas dunia.

“Dengan kerja sama ini, pengembangan kopi nasional akan semakin kuat,” tutup Ita.

Kategori :