BACA JUGA:Masuk Materi Penyidikan, Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah Tak Diungkap KPK
Kisah Kepala Suku yang Tampan Namun Dibenci Karena Pelit
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, di masa Rasulullah SAW terdapat seorang lelaki tampan, rapi, gagah, dan berstatus sebagai kepala suku.
Akan tetapi ketika sifatnya dilaporkan kepada Nabi, para pengikutnya menyebut satu kekurangan besar: ia sangat pelit.
Menanggapi hal tersebut, Rasulullah bersabda:
“Penyakit jiwa apa yang lebih berat daripada pelit itu sendiri?”
Dari kisah ini, Ustaz Khalid menegaskan bahwa semua kelebihan seseorang dapat hilang nilainya hanya karena sifat kikir.
BACA JUGA:KPK Ungkap Asal Uang yang Dikembalikan Khalid Basamalah, Pemerasan Oknum Kemenag
Menjaga Penampilan Juga Termasuk Sedekah untuk Diri Sendiri
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menyampaikan kisah lain tentang seorang jamaah yang hadir salat bersama Nabi dengan pakaian kusut dan rambut berantakan.
Ketika Nabi bertanya apakah ia memiliki harta, orang itu mengaku memiliki kuda, unta, dan domba—yang berarti ia kaya.
Nabi pun menegurnya:
“Apa engkau tidak mengenakan bekas nikmat Allah pada dirimu?”
Ustaz Khalid menjelaskan bahwa sedekah terbaik justru dimulai dari diri sendiri, termasuk merawat tubuh, memakai pakaian yang pantas, menjaga kebersihan, dan tampil sopan di depan orang lain.
BACA JUGA:Khalid Basamalah Disebut Bocorkan Materi Penyidikan yang Seharusnya Tak Jadi Konsumsi Publik
Teladan Dermawan dari Imam Abu Hanifah
Dalam kajiannya, Ustaz Khalid Basalamah juga membawakan kisah tentang Imam Abu Hanifah, seorang ulama besar yang terkenal rapi, wangi, dan dermawan.
Ketika melihat seorang jamaah masjid yang lusuh, Abu Hanifah memberinya sekantong uang agar ia bisa tampil lebih pantas.
Ketika orang itu mengaku sebenarnya kaya, Abu Hanifah mengingatkannya dengan sabda Nabi: