Mapala Leuser USK Tembus Akses Terputus Banjir Aceh, Bawa Bantuan ke Desa Bergang

Rabu 10-12-2025,03:04 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Jalanan aspal telah hilang, berganti dengan jembatan yang putus total dan beberapa titik longsor yang menganga.

Muslim mengatakan bahwa jarak puluhan kilometer itu harus ditempuh dengan berjalan kaki, memakan waktu berjam-jam dalam kelelahan.

Sesampainya di jembatan gantung Desa Bergang—satu-satunya akses yang tersisa namun kondisinya kian rapuh—kisah penyelamatan pun dimulai.

Dengan hanya bermodalkan sit harness (tali pengaman panjat tebing), tim relawan mulai mengevakuasi warga yang paling rentan.

Pemandangan  begitu mencekam namun haru: seorang tuna netra yang hanya memiliki satu tangan, dituntun perlahan meniti jembatan gantung di atas arus sungai yang liar.

BACA JUGA:Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Imbas Tinggalkan Daerahnya Saat Banjir

Di belakangnya, ibu-ibu hamil yang napasnya tertahan karena cemas, serta lansia berusia senja dan balita-balita mungil, satu per satu ditarik keluar dari wilayah terisolasi menuju tempat yang lebih aman di Lampahan. 

Sementara evakuasi berlangsung, kondisi di dalam Desa Bergang, Karang Ampar, dan Pantan Reduk semakin mendesak.

Ratusan jiwa, termasuk puluhan bayi dan lansia, bertahan dalam keterbatasan makanan dan obat-obatan.

Persediaan beras menipis, beberapa keluarga terpaksa bertahan hidup hanya dengan memakan pisang dan ubi.

Solidaritas warga menjadi satu-satunya penyambung hidup, di mana mereka yang masih memiliki sedikit beras berbagi dengan tetangga yang kelaparan.

Ironi semakin nyata ketika tenaga kesehatan setempat—tiga bidan dan satu perawat—kehabisan stok obat-obatan telah habis total.

BACA JUGA:Mendagri Beberkan Kronologi Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Nekat Umrah di Tengah Banjir

Padahal, ada warga yang sakit parah, belasan ibu hamil yang menanti kelahiran, dan duka mendalam akibat korban jiwa yang telah jatuh sebelumnya. Belasan rumah pun telah lenyap disapu alur sungai, menyisakan trauma mendalam.

Setelah berhari-hari menanti tanpa kepastian, tangis haru akhirnya pecah.

Bantuan logistik yang dibawa oleh tim Mapala Leuser berhasil menembus timbunan bencana longsor.

Kategori :