BACA JUGA:Ricuh di India! Fans Mengamuk Usai Lionel Messi Tinggalkan Stadion Lebih Awal
Sang pelatih pun berada dalam tekanan besar akibat hasil buruk tim dan memilih bersikap tegas terhadap pertanyaan seputar posisi Mainoo.
Amorim menegaskan bahwa setiap keputusan pemain semata-mata didasarkan pada kebutuhan tim, bukan tekanan publik atau sentimen terhadap pemain muda berbakat tersebut.
Namun, tanda-tanda ketidakpuasan Mainoo mulai terlihat.
Ia sempat menyukai unggahan media sosial yang menyinggung reaksi Amorim terkait pergantian pemain.
Meski telah melakukan berbagai upaya, mulai dari menyewa pelatih pribadi hingga mengubah pola makan, Mainoo tetap belum mendapat kepercayaan sebagai starter di Premier League musim ini.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-22 Kandas di SEA Games 2025, Indra Sjafri: Ini Tanggung Jawab Saya
BACA JUGA:Chelsea vs Liverpool: Adu Kuat Finansial Rp1,6 Triliun demi Pemain Muda Potensial RB Leipzig
Kondisi itu menjadi ironi, mengingat Mainoo pernah menjadi starter bersama Timnas Inggris di EURO 2024.
Bersama beberapa nama lain seperti Tom Heaton dan Tyrell Malacia, ia tercatat sebagai pemain yang belum sekali pun tampil sejak menit awal di liga.
Permintaan Mainoo untuk dipinjamkan pada bursa transfer musim panas lalu memang ditolak, namun peluang kembali terbuka jelang jendela transfer Januari.
Amorim mengakui memahami frustrasi para pemainnya, terutama dengan Piala Dunia yang semakin mendekat.
Masalah utama bagi Manchester United adalah risiko menipisnya stok gelandang jika Mainoo hengkang.
Saat ini, Setan Merah hanya memiliki Bruno Fernandes, Casemiro, dan Manuel Ugarte sebagai opsi utama, sementara Mason Mount lebih sering dimainkan di posisi gelandang serang.