Sejalan dengan semangat antisipatif tersebut, rangkaian materi kampanye kemudian disesuaikan pada isu-isu yang paling dekat dengan keseharian peserta.
BACA JUGA:Dari SEVENTEEN sampai D6: Kisruh Konser K-Pop Dorong BPKN Siapkan Aturan Baru
BACA JUGA:Prabowo: Korupsi Selalu Menyengsarakan Rakyat, Pejabat yang Tak Setia Silahkan Mundur
Salah satunya adalah topik “Waspada Digital”. Mengingat tingginya intensitas penggunaan media sosial, platform belanja online, dan aplikasi pesan instan di kalangan ibu-ibu, kampanye difokuskan untuk membangun kewaspadaan ketika melakukan aktivitas di ruang digital.
Melalui kampanye ini, peserta diajak memahami cara menjaga privasi digital, mengenali modus penipuan, serta membiasakan diri menerapkan rules tiga detik (HP Aman, Aplikasi Aman, Kebiasaan Aman), sebelum mengklik tautan atau menanggapi pesan mencurigakan.
Peserta juga dilibatkan dalam mini game pembuatan kata sandi aman, untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya melindungi data pribadi, termasuk mengetahui ke mana harus melapor jika mengalami penipuan digital.
Dalam sesi yang sama, “Bahaya Oversharing di Media Sosial” menjadi bahasan penting yang turut mendapat perhatian peserta.
Topik ini selaras dengan pernyataan pembuka dari Ketua Kelompok 1, Ahmad Izuddin, yang menegaskan bahwa kampanye ini merupakan upaya pencegahan agar masyarakat terhindar dari dampak negatif media sosial di masa mendatang.
BACA JUGA:Menkeu: Dana Otsus Papua 2026 Turun Jadi Rp10 Triliun
BACA JUGA:Prabowo Minta Wilayah Papua Ditanami Sawit, Tebu, dan Singkong demi Swasembada Energi
Pandangan ini sejalan dengan Bapak Karsan, yang mengingatkan bahwa platform digital seharusnya tidak disalahgunakan untuk merugikan orang lain, misalnya ujaran kebencian atau makian.
Menurutnya, tanpa adanya "rem" dalam penggunaan media sosial dapat membuat masyarakat berhadapan langsung dengan persoalan hukum.
Seperti pada sejumlah kasus ujaran bernuansa rasis yang sempat terjadi di berbagai daerah.
Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka sepanjang kegiatan. Usai sesi pemaparan materi, suasana semakin cair ketika peserta mengikuti games interaktif yang disiapkan panitia, lengkap dengan hadiah-hadiah menarik.
Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari Ibu Merry selaku Ketua Klub Jantung Sehat Dasana, yang menilai kampanye ini selaras dengan kebutuhan komunitas.
Ia berharap edukasi serupa dapat terus berlanjut sebagai bekal bagi anggota komunitas dalam menghadapi tantangan di era digital.