Langkah-langkah ini penting dipahami oleh remaja agar mereka dapat melakukan pengobatan mandiri yang aman dan sesuai panduan. Selain edukasi herbal dan swamedikasi, peserta juga diberikan materi mengenai literasi digital.
Gen Z yang digital native tentu awam dengan lingkungan media sosial yang rawan misinformasi, apalagi di tengah berkembangnya AI.
BACA JUGA:Kejagung Blak-blakan Soal OTT KPK Terhadap Oknum Kejati Banten, Tiga Jaksa Jadi Tersangka!
BACA JUGA:Mendagri: Bantuan Pemda untuk Korban Banjir Bandang Sumatra Capai Rp48 Miliar
Agar bisa melindungi diri dan orang lain agar tidak terkecoh dengan informasi palsu terutama mengenai kesehatan, literasi digital menjadi penting agar mampu memilah informasi, memeriksa kebenaran sumber, serta menyebarkan konten secara bertanggung jawab.
PT Bintang Toedjoe berharap edukasi ini dapat membantu membentuk generasi yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara digital.
Implementasi Program Edukasi Kesehatan dan Peran Gen Z sebagai Agen Perubahan Program ini telah berlangsung sejak akhir 2024 dan akan terus digelar hingga 2026 sebagai bentuk komitmen jangka panjang Komix Herbal dalam membentuk Generasi Sehat, Generasi Herbal.
Dengan melibatkan siswa bersama para ahli dari bidang kesehatan dan media, manfaat edukasi ini diharapkan tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, orang-orang terdekat, dan ke lingkungan dengan memanfaatkan media sosial secara bertanggung jawab.
“Kami berharap program ini mampu menumbuhkan kesadaran Gen Z untuk menerapkan gaya hidup sehat, memanfaatkan bahan alam Indonesia secara bijak, serta menjadi agen perubahan di lingkungan terdekat melalui pemanfaatan media sosial secara positif,” tutup Zaini Ahsan Prahendra.