JAKARTA, DISWAY.ID -- Sepak bola Malaysia memasuki tahun 2025 dengan ambisi besar, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memilih jalur agresif dengan mempercepat proses naturalisasi pemain keturunan, yang diklaim memiliki darah Malaysia.
Strategi ini digadang-gadang sebagai jalan pintas untuk bersaing di level Asia, sekaligus meniru langkah sejumlah negara tetangga.
Namun alih-alih menuai prestasi berkelanjutan, keputusan tersebut justru berubah menjadi bumerang yang mengguncang reputasi Harimau Malaya.
BACA JUGA:Timnas Futsal Indonesia Cetak Sejarah, Rebut Emas SEA Games 2025 Pertama Kali Usai Hantam Thailand
Dalam rentang Januari hingga Juni 2025, FAM memproses kewarganegaraan tujuh pemain keturunan yang langsung dimainkan di laga-laga penting, termasuk Kualifikasi Piala Asia 2027.
Nama-nama seperti Joe Figueredo, Rodrigo Holgado, Facundo Garcés, hingga Jon Irazabal sempat tampil dan bahkan mencetak gol untuk Malaysia.
Puncaknya terjadi pada 10 Juni 2025 ketika Malaysia secara mengejutkan mengalahkan Vietnam 4-0.
Namun euforia itu hanya bertahan singkat.
Sehari setelah kemenangan tersebut, FIFA menerima laporan resmi terkait dugaan pelanggaran kelayakan pemain.
BACA JUGA:Pengamat Kritik Performa Timnas U-23 yang Tersingkir di Fase Grup SEA Games 2025
BACA JUGA:Prediksi Swansea City vs Wrexham di Liga Championship 2025/26
Penyelidikan pun dibuka dan hasilnya mengejutkan.
FIFA menemukan bahwa dokumen yang diajukan FAM terkait klaim garis keturunan tidak sesuai dengan catatan resmi negara asal para pemain.
Dalam beberapa kasus, akta kelahiran kakek atau nenek yang menjadi dasar naturalisasi ternyata berasal dari negara lain, bukan Malaysia.