Temuan tersebut dinilai bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan indikasi manipulasi dokumen yang melanggar regulasi FIFA, termasuk Pasal 19 Kode Disiplin FIFA edisi 2025.
Pada September 2025, FIFA menjatuhkan sanksi awal berupa denda 350 ribu franc Swiss kepada FAM.
BACA JUGA:PSSI Gak Mau Beli Kucing dalam Karung Soal Calon Pelatih Timnas Indonesia
BACA JUGA:Terbaru! Soal Pelatih Anyar Timnas Indonesia, Ketua BTN Minta Sabar
Ketujuh pemain dinyatakan tidak memenuhi syarat dan dijatuhi larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan, disertai denda individu.
Malaysia sempat mengajukan banding, namun pada 3 November 2025 FIFA menolak permohonan tersebut dan menguatkan sanksi awal.
Situasi semakin memburuk ketika Komite Disiplin FIFA pada pertengahan Desember 2025 secara resmi membatalkan tiga hasil pertandingan internasional Malaysia dan mengubahnya menjadi kekalahan 0-3 (walkover).
Laga-laga tersebut meliputi hasil imbang melawan Cape Verde, kemenangan atas Singapura, dan kemenangan atas Palestina. FAM juga dikenai denda tambahan 10 ribu franc Swiss.
Dampaknya bukan hanya hilangnya hasil pertandingan, tetapi juga penurunan drastis peringkat FIFA Malaysia.
BACA JUGA:Kontrak Nike Mbappe di Ujung Tanduk, Adidas dan Under Armour Ikut Rebutan Masuk!
Dari posisi sekitar 116 dunia, Harimau Malaya diproyeksikan terjun ke peringkat 130-an.
Penurunan ini berpengaruh langsung pada pot undian turnamen, peluang laga persahabatan internasional, hingga daya tarik sponsor.
Masalah belum berhenti di situ.
FIFA kini disebut menekan AFC untuk mengambil langkah serupa terhadap laga-laga Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027, termasuk pertandingan melawan Vietnam dan Nepal yang juga melibatkan pemain tidak sah.
Jika AFC mengikuti preseden FIFA, Malaysia terancam didiskualifikasi dari kualifikasi, bahkan berpotensi menghadapi sanksi yang lebih berat.