JAKARTA, DISWAY.ID – Fluktuasi harga cabai jelang Natal dan Tahun Baru di pasaran kembali menjadi perhatian publik.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akhirnya buka suara dan menjelaskan sejumlah faktor yang memengaruhi naik-turunnya harga cabai, mulai dari kondisi cuaca hingga distribusi hasil panen dari daerah sentra produksi ke wilayah konsumen.
Dalam penuturannya, dirinya menyatakan bahwa naik turunnya harga cabai di pasaran sendiri turut dipengaruhi oleh faktor cuaca, salah satunya adalah musim penghujan yang membuat intensitas petikan petani cabai tidak sama seperti kondisi normal.
"Ini kami kira karena ada bencana, hujan, kalau cabai naik sedikit masih wajar," jelas Mentan Amran kepada media di Jakarta, pada Selasa 23 Desember 2025.
Selain faktor cuaca, Mentan Amran juga menambahkan bahwa perubahan drastis harga percabaian ini juga turut dipengaruhi oleh pengangkutan hasil-hasil panen cabai petani Aceh ke Jakarta, dengan memanfaatkan armada udara yang membawa logistik bantuan.
Menurutnya, hal ini sendiri dilakukan salah satu upaya pemerintah menjaga distribusi dari daerah-daerah sentra produksi cabai, termasuk daerah terdampak bencana alam.
BACA JUGA:Pedasnya Bukan Main! Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp90 Ribu per Kg Jelang Nataru
"Petani kita, termasuk cabai, tidak boleh rugi. Mereka harus kita bantu. Hasil jerih payah mereka harus terdistribusikan dengan baik ke daerah konsumen yang membutuhkan pasokan, seperti Jakarta. Ini telah kami lakukan," tegas Mentan Amran.
Diketahui, perubahan drastis harga cabai ini pertama kali diketahui melalui Panel Harga Pangan yang dikelola Bapanas.
Per 21 Desember, semua jenis cabai yang ada dalam monitor Panel Harga Pangan mengalami penurunan harga dibandingkan seminggu sebelumnya di rentang 6 sampai 7 persen.
BACA JUGA:Gubernur Riau Gelar Operasi Pasar Murah, Warga Berterima Kasih Harga Cabai Turun Drastis
Dalam hal ini, rerata harga cabai merah keriting secara nasional pada 21 Desember diketahui berada di angka Rp 55.734 per kilogram (kg).
Harga ini sendiri turun 7,82 persen jika dibandingkan kondisi harga pada seminggu sebelumnya yang masih berada di Rp 60.461 per kg.
Sementara itu, komoditas cabai rawit merah per 21 Desember diketahui berada di rerata harga Rp 66.713 per kg. Harga ini juga telah menurun 6,03 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang masih bercokol di Rp 70.996 per kg.