Ternyata Ahli Kubur Mengenali Orang yang Menziarahinya, Berikut Ini Penjelasannya

Kamis 24-03-2022,22:53 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

Tak sampai di situ, dalam riwayat Abu Nu‘aim dari Ibnu Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa siapa saja yang kematiannya bersamaan dengan berakhirnya bulan Ramadhan, maka ia akan masuk surga. (Lihat As-Suyuthi, 1996 M: 306). 

Lantas bagaimana keberadaan ahli kubur saat diziarahi seseorang? Benarkah mereka bergembira karena diziarahi dan didoakan? 

Pertanyaan ini sudah dijawab oleh Ibnu Hajar al-Haitami dengan riwayat yang menyatakan:

  آنس مَا يكون الْمَيِّت فِي قَبره إِذا زَارَهُ من كَانَ يُحِبهُ فِي دَار الدُّنْيَا 

Artinya, “Sesenang-senangnya mayat di alam kubur adalah ketika diziarahi oleh orang yang dicintainya semasa di dunia,” (Lihat Irsyadul ‘Ibad, halaman 32).

Logika sederhananya, jika orang hidup saja merasa senang saat dikunjung orang yang dicintainya, apalagi orang yang sudah meninggal.

Bagaimana tidak, karena orang meninggal sudah berada di negeri yang terasing dari keluarga, saudara, dan kerabatnya. Ketika mereka berziarah, memberi hadiah doa bacaan Alquran, atau hadiah sedekah, tentu ahli kubur sangat senang.

Oleh karena itu Rasulullah SAW mensyariatkan ziarah, mendoakan mereka agar mendapat rahmat dan ampunan. Namun beliau tak memperkenankan untuk menyampaikan sesuatu kepada ahli kubur selain salam dan lantunan doa. 

Meminta sesuatu secara langsung kepadanya, atau minta didoakan kepadanya sebagaimana pandangan ulama ahli hadits. Wallahu a’lam.

Demikian penjelasan Ustadz M Tatam, Pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muttaqin, Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di islam.nu.or.id dengan judul: Benarkah Ahli Kubur Mengenali Orang yang Menziarahinya?

 

Kategori :