Star Market

Star Market

Menjelang tengah hari, saya terkaget-kaget. Senin kemarin. Itu hari pertama ada program baru: namanya Star Market. Bikin kejutan pula.
 
Program ini begitu nyata. Bulan Mei tahun lalu Presiden Donald Trump memulai perang dagang. Bulan Nopember Xi Jinping sudah keluarkan perintah: berikan dorongan pada startup secara konkrit. 
 
Dukungan pada startup itu bentuknya bukan sumbangan. Atau bantuan anggaran. Atau tanda penghargaan. Yang biasanya tidak berkelanjutan. Bahkan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu. Yang punya hubungan khusus dengan penguasa.
 
Dukungan program itu dilewatkan pasar modal. Melalui pasar modal Shanghai.
 
Dalam tujuh bulan perintah itu diolah. Dicarikan ide. Disusunlah konsep. Dirumuskan peraturannya.
 
Ditemukanlah jalan khusus. Agar anak muda bergairah. Dalam memulai startup. Caranya: pasar modal Shanghai membuat jalur khusus untuk startup. Agar mereka bisa segera mendapat modal besar. Secara fair. Dari pasar saham. 
 
Program baru Star Market ini mirip Nasdaq di Amerika.
 
Dengan demikian pemerintah tidak terlibat langsung. Tidak perlu ikut menilai mana startup yang berpotensi maju. Semuanya diserahkan ke pasar. Masyarakatlah yang akan menentukan masa depan startup
 
Dalam waktu sekejap peminatnya terlihat besar. Ada 141 perusahaan startup yang mengajukan diri untuk go public. Dari jumlah itu 25 perusahaan dinyatakan memenuhi syarat. Dimasukkan dalam gelombang pertama IPO.
 
25 Perusahaan startup yang listing di Star Market. Paling kanan adalah prosentase kenaikan sahamnya.
 
Senin kemarin adalah hari pertama itu. Dimulailah penjualan saham mereka. Jualan itu dimulai pukul 9. Responnya luar biasa. Bahkan keterlaluan. Satu jam kemudian dilakukanlah ini: penjualan saham salah satu perusahaan itu dihentikan. Terlalu laris. Harga sahamnya naik sampai lebih 400 persen. Hanya dalam waktu satu jam.
 
Ketika penjualan dibuka lagi terjadi kegilaan lagi. Dihentikan lagi 10 menit. Lalu dibuka lagi.
 
Aturannya memang begitu. Begitu harga naik 30 persen harus ditutup. Setelah ditutup 10 menit harus dibuka lagi. Kalau masih naik lagi lebih 30 persen lagi harus ditutup lagi. Selama 10 menit lagi. Setelah itu dibuka lagi. Diserahkan ke mekanisme pasar.
 
 
Batas 30 persen, dua kali, itu juga keistimewaan Star Market. Untuk saham di papan utama batas itu 20 persen. 
 
Bukan main terkejutnya pasar modal Shanghai. Mana ada bisnis seperti ini: dalam satu jam untung empat kali lipat.
 
Nama perusahaan yang sahamnya sampai ditutup dua kali itu adalah: Shanghai Anji Microelectronics. Bergerak di bidang microchip.
 
Tidak hanya Anji yang laris. 
 
Semua perusahaan startup tersebut tremendous. Hanya empat yang naiknya 80 persen. Haha... Naik 80 persen disebut 'hanya'. Yang lima lagi naik 90 persen. Selebihnya naik ratusan persen. Tiga di antaranya naik di atas 200 persen. Lihat daftar di kolom terakhir.
 
Mereka pun berhasil mendapatkan modal tanpa bunga sebesar lebih Rp 70 triliun. Dalam satu hari. 
 
Sampai ada yang menilai harga itu sudah terlalu mahal. Hati-hati.
 
Mahal dilihat dari mana?
 
Untuk menilai itu biasanya dilihat dari laba, aset dan seterusnya. Tapi mereka itu belum punya laba. Praktis tidak punya aset nyata. Yang ada adalah aset masa depan. Laba masa depan. Begitu gilanya kita melihat masa depan. Padahal banyak di antara kita yang gila masa lalu. Hobinya melihat spion. 
 
Perang dagang rupanya ada manfaatnya. Bagi para startup. Penemuan teknologi mereka menjadi pilihan masa depan. Sebagai pengganti teknologi dari Amerika. Yang oleh Trump dilarang masuk ke Tiongkok.
 
Masa depan startup itu dinilai sangat cerah. 
 
Gelombang berikutnya pun segera diluncurkan. Tunggu evaluasi terhadap hasil IPO gelombang pertama ini.
 
Salah satu sisi buruknya: pasar saham utama turun sekitar 1,5 persen. Baik di pasar modal Shanghai, Shenzhen, maupun Hongkong. Banyak uang tersedot ke Star Market. 
 
Apakah beda Star Market dengan pasar saham utama? Yang utama adalah persyaratan IPO-nya.
 
Untuk masuk Star Market harus perusahaan startup. Perusahaan itu tidak perlu sudah laba. Bahkan tidak perlu perusahaan yang sudah punya pendapatan. Perusahaan baru pun sudah bisa mendaftar. Pengelola Star Market-lah yang akan menyeleksi. 
 
Syaratnya: harus bergerak di bidang yang sangat diperlukan negara. Untuk masa depan kejayaan bangsa. Dan untuk kelangsungan pertumbuhan ekonomi. 
 
Intinya: agar Tiongkok tidak tergantung pada teknologi Amerika lagi. 
 
Contohnya 25 perusahaan startup yang masuk Star Market gelombang pertama itu. Mereka bergerak di bidang chip, bioteknologi, artificial intelligence, semiconductor dan material baru.
 
Diluncurkannya Star Market ini menjadi terobosan bagi para penemu teknologi. Yang biasanya kesulitan modal. Yang lantas menyerah ke pemilik modal. Yang belum tentu mengerjakannya. Kalau hitungan bisnisnya tidak cocok. Atau pemilik modal itu kurang mengerti pentingnya teknologi yang ditemukan. 
 
Pilihan lain: penemuannya terkubur begitu saja. 
 
Melonjaknya harga saham Star Market itu tentu menjadi pendorong penemuan-penemuan baru. Bahkan kian seru perang dagang dengan Amerika kian meningkatkan harga saham mereka. Seperti ada jaminan produk mereka akan laris di dalam negeri. Tidak perlu bersaing dengan bikinan Amerika.
 
Bagi pasar modal Shanghai ini juga jadi obat. Setelah tahun 2015 lalu babak belur. Jutaan orang Tiongkok menangis. Harga saham hancur-hancuran. Kapitalisasi di pasar modal Shanghai turun sampai USD 5 triliun. Setara dengan hampir Rp 70 ribu triliun.
 
Kita lantas bisa tahu betapa kuat Tiongkok. Kehilangan Rp 70 ribu triliun dalam sekejap tidak terjadi oleng.
 
Di Tiongkok memang terdapat sekitar 100 juta orang yang aktif jual beli saham di pasar modal. Yang mampu melakukan transaksi di atas Rp 1 miliar pun sudah sekitar 4 juta orang.
 
Kesulitan memang sering memunculkan ide baru. Star Market tidak mungkin lahir kalau Trump tidak menekan Tiongkok.
 
Sulit menjadi seperti mudah.(Dahlan Iskan)
 
 
 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 141

  • harry
    harry
  • tan
    tan
  • Dimdim
    Dimdim
  • Finceherry
    Finceherry
  • Aat Hidayatullah
    Aat Hidayatullah
  • Rama
    Rama
  • sri dewi
    sri dewi
  • anti nyinyir talk less do more
    anti nyinyir talk less do more
  • Oke Kristanto
    Oke Kristanto
  • Agus Siswanto
    Agus Siswanto
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
  • Nova koernain
    Nova koernain
    • Amat
      Amat
  • Dss
    Dss
  • Xixi
    Xixi
  • lbs
    lbs
  • Denik
    Denik
  • Rudianto
    Rudianto
  • Jaka Wibawa
    Jaka Wibawa
  • Iwan
    Iwan
    • Indra bin Sapto
      Indra bin Sapto
    • Didin
      Didin
    • Pembaca
      Pembaca
  • Oky BP
    Oky BP
  • panggiring
    panggiring
  • Gregorius
    Gregorius
  • iChal
    iChal
  • Pam
    Pam
    • Iwan
      Iwan
  • pakhoaqiao
    pakhoaqiao
    • Iwan
      Iwan
    • Lancrot Khan
      Lancrot Khan
    • Liam Then
      Liam Then
  • haryanto
    haryanto
  • Galau
    Galau
    • RifQi
      RifQi
  • hakim
    hakim
  • Mhakim
    Mhakim
    • Liam Then
      Liam Then
  • Roro
    Roro
  • Anindya rasya
    Anindya rasya
  • Saga
    Saga
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Pipit
    Pipit
    • rindu hope
      rindu hope
  • Pipit
    Pipit
    • Liam Then
      Liam Then
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • Indra bin Sapto
      Indra bin Sapto
  • Eka
    Eka
  • Pipit
    Pipit
  • Nadhifatul Latifah
    Nadhifatul Latifah
  • Djatmiko
    Djatmiko
  • Adhi
    Adhi
  • Wandi
    Wandi
  • Zak
    Zak
    • Liam Then
      Liam Then
  • norman prayogo
    norman prayogo
  • Park Oen
    Park Oen
    • Pipit
      Pipit
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Cak rinem
    Cak rinem
  • BGK
    BGK
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Iwan
    Iwan
  • Nusyirwan
    Nusyirwan
  • wonokaairun
    wonokaairun
  • Yoanita nasution
    Yoanita nasution
    • fajar
      fajar
    • DI's Way
      DI's Way
    • Andri
      Andri
    • Pipit
      Pipit
  • Soewarno
    Soewarno
  • C 0361 K
    C 0361 K
  • Adi dermawan
    Adi dermawan
  • Capung
    Capung
    • Liam Then
      Liam Then
  • Chul
    Chul
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Putra
    Putra
  • Sitorus
    Sitorus
    • Lek git
      Lek git
  • Lims
    Lims
  • luQi
    luQi
    • Soewarno
      Soewarno
  • Ogut
    Ogut
  • maspri.id
    maspri.id
  • Rahmad
    Rahmad
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Prana
    Prana
    • benjot
      benjot
    • eug
      eug
  • Andri
    Andri
  • susanto
    susanto
  • Abdul
    Abdul
    • SyabiqAeLa
      SyabiqAeLa
    • kamioposisi
      kamioposisi
  • mulyadi
    mulyadi
  • Mujiburohman A. Abas
    Mujiburohman A. Abas
  • I WAN
    I WAN
    • I WAN
      I WAN
  • Basri
    Basri
  • Lancrot Khan
    Lancrot Khan
  • Dewi Riati Oelie
    Dewi Riati Oelie
    • Si Tamfan
      Si Tamfan
  • Dipa
    Dipa
  • Arief gianto
    Arief gianto
  • Dipa
    Dipa
  • Henie
    Henie
  • Alfan syah
    Alfan syah
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Heri
    Heri
  • RajinMengaji
    RajinMengaji
    • Bango
      Bango
  • SPR Juara
    SPR Juara
  • Laskar 35
    Laskar 35
  • Denik
    Denik
    • Parto
      Parto
    • Solar
      Solar
  • timsukses@DI2024.RI1
    • Jumanji
      Jumanji
    • Prakarsa
      Prakarsa
    • Parto
      Parto
    • Goes Iwan
      Goes Iwan