Garuda Menteri

Garuda Menteri

Akan berulang --salut untuk Eric Thohir. Kalau info ini benar. Lagi, salah satu mantan menteri akan jadi Dirut BUMN.

Ignasius Jonan atau Susi Pujiastuti. Untuk Garuda Ari Askhara Indonesia.

Kok bisa ya, Menteri BUMN itu meyakinkan salah satu dari mereka. Untuk turun jabatan.

Mantan Menteri Kominfo Rudiantara-lah yang jadi pemula. Ia menteri pertama yang bersedia untuk menjabat Dirut PLN --sebentar lagi.

Tentu ia akan lebih senang kalau misalnya jadi Dirut Telkom. Tapi menjadi Dirut Telkom bukanlah tantangan sekelas mantan menteri.

Dan kalau Jonan jadi ke Garuda ia juga akan jadi orang pertama: mantan atasan menjadi bawahan langsung.

Jonan adalah mantan Menteri Perhubungan --yang membawahi Garuda. Ke depan ia yang akan jadi bawahan itu.

Kata kuncinya: seorang atasan yang baik pasti bisa jadi bawahan yang baik. Dan sebaliknya: atasan yang baik pasti dulunya pernah jadi bawahan yang baik.

Berbahagialah jadi bawahan yang baik --kelak Anda akan jadi atasan yang baik.

Jonan pernah jadi bawahan yang baik --sekaligus atasan yang baik. Misalnya saat ia menjabat Dirut 'Kereta Api Jonan Indonesia'.

Saat itu Jonan berani berdebat dengan atasannya. Ia berani bicara apa adanya. Ia berani mengatakan: saya yang tanggung risikonya nanti.

Tapi ia juga mau menerima. Ketika atasannya menyarankan agar ia lebih bijaksana --dan lebih sering mengembangkan senyumnya.

Tentu Jonan pasti mampu membenahi Garuda untuk menjadi benar-benar Indonesia.

Apakah ia mau?

Ia tipe orang yang siap ditugaskan ke mana saja. Termasuk ke yang sulit-sulit. Semangat anti korupsinya juga tinggi --meski agak aneh: kok tidak pernah bertengkar dengan DPR.

Kalau ia sukses membenahi Garuda itu akan menjadi sejarah lagi baginya --hattrick: KAI - Freeport - Garuda. Membuat hattrick rasanya cukup menantang baginya.

Sekalian memperbaiki sisi kegagalannya menaikkan lifting minyak --selama tiga tahun menjabat Menteri ESDM.

Rasanya bawahan Jonan kurang berani terus terang soal sulitnya menerapkan gross split di bidang perminyakan. Memang niatnya mulia: menerobos birokrasi dan menghapus permainan cost recovery. Tapi hasilnya mengecewakannya --dan juga kita.

Mampu mengatasi soal Freeport akan mudah bagi Jonan untuk membuang permainan di Garuda.

Misalnya soal patgulipat dalam pembelian pesawat. Yang melibatkan institusi keuangan internasional. Yang sulit dideteksi dari dalam negeri.

Sebagai orang yang aslinya 'orang keuangan' Jonan tahu semua permainan seperti itu. Dan tahu bagaimana menyingkirkannya --kadang dengan agak kasar.

Bagaimana dengan Bu Susi?

Saya kurang yakin beliau mau. Beliau --rasanya-- agak sewot dua tahun terakhir. Dan tambah sewot lagi setelah tidak jadi menteri --soal benih lobster yang dulu dia larang keras untuk diekspor itu.

Belum lagi dia harus memajukan kembali Susi Air --miliknya sendiri. Yang selama lima tahun terakhir tidak dia urusi.

Maka mungkin bukan Bu Susi yang jadi Dirut Garuda --meski mungkin juga bukan Jonan.

Dua-duanya orang hebat. Dua-duanya juga jago dalam mengelola perusahaan.

Jonan terbukti di kereta api. Susi di penerbangan.

Dua-duanya juga hebat dalam menghemat biaya.

Sama-sama keras dalam bersikap.

Siapa pun yang dipilih nanti Garuda akan selamat.

Saya sering naik Susi Air milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

Saya tahu bagaimana dia sendiri merangkap menjadi pramugari.

Dulu.

Bagaimana pula pilotnya ikut membersihkan pesawat.

Sampai sekarang.

Saya juga tahu sendiri bagaimana Jonan tidur di kereta api ekonomi. Agar pengawasan programnya terkontrol tuntas sampai ke bawah.

Eric Thohir tidak hanya jeli dalam mencari calon. Tapi juga punya jiwa 'sampai hati'.

Di situlah kelebihan Eric --dan di situ itu kelemahan saya. Saya sering punya sikap tidak sampai hati.

Misalnya: saya tidak akan sampai hati menawarkan jabatan Dirut BUMN kepada bekas menteri.

Saya tidak akan sampai hati 'menurunkan' pangkat seperti itu.

Kalau pun sampai hati paling terbatas hanya untuk empat BUMN: Pertamina, PLN, Bank BRI, dan Bank Mandiri.

Tidak akan sampai ke tingkat Garuda Indonesia. Bukan saja skala usahanya jauh di bawah yang empat itu. Juga persoalannya sangat berat.

Kok sudah jadi menteri masih disuruh menanggung beban begitu berat.

Kata kuncinya: pengusaha itu kian besar kian sampai hati.

Kian besar kian confidence.

Kian besar kian menganggap yang lain itu kecil.

Jabatan menteri, di mata seorang pengusaha besar, tidak hebat-hebat amat --setidaknya pasti kalah kaya.

Maka pengusaha besar nan kaya seperti Eric Thohir akan sampai hati saja --menawarkan jabatan Dirut BUMN kepada mantan menteri.

Orientasinya hanya satu: cari jalan sukses. Gengsi, harga diri, malu, dan baper tidak menjadi pertimbangan utama.

Sukses yang nomor satu.

Saya ikut berharap salah satu dari dua tokoh itu bersedia jadi Dirut Garuda Indonesia.

Pasti, keduanya tidak membutuhkan jabatan itu. Jabatan itulah yang membutuhkan mereka.

Kalau baper dibawa-bawa memang tidak ketemu. Bagaimana bisa mantan menteri perhubungan menjadi dirut perusahaan penerbangan.

Dari atasan langsung menjadi bawahan langsung.

Itu hanya terjadi di universitas --mantan rektor menjadi dosen biasa. Atau mantan dekan menjadi dosen di fakultas yang sama.

Siapa pun di antara keduanya harus diberi acungan jempol. Kok bersedia 'turun gunung'. Saya pun akan rela membuatkan tulisan khusus.

Sebagai terima kasih saya pada pengorbanan mereka --terutama pengorbanan harga diri dan perasaan.(Dahlan Iskan)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 165

  • Newsteen
    Newsteen
  • Kazaf tampan
    Kazaf tampan
  • Yoga
    Yoga
  • Abu
    Abu
  • Sudrun
    Sudrun
  • Diki
    Diki
  • sri dewi
    sri dewi
  • faishal abdurrahman
    faishal abdurrahman
  • Gina
    Gina
  • Nikimito
    Nikimito
  • sutoto
    sutoto
  • marson
    marson
  • Kuncoro Y.
    Kuncoro Y.
  • Dany
    Dany
  • Wira
    Wira
    • MARSONNOS
      MARSONNOS
    • marsonnos
      marsonnos
  • Sonhadji S
    Sonhadji S
  • Moh. Zamzuri
    Moh. Zamzuri
  • Ew_k_pekalongan
    Ew_k_pekalongan
  • Gakpenting
    Gakpenting
  • Djatmiko
    Djatmiko
  • Tony
    Tony
  • Agoes88
    Agoes88
  • Syarif
    Syarif
  • wiriyadhika
    wiriyadhika
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
  • Jujung Tedi
    Jujung Tedi
    • Bayu
      Bayu
  • Arief
    Arief
  • Denik
    Denik
  • nur rochemat
    nur rochemat
  • SukaBrambang
    SukaBrambang
  • Irvan Mb.
    Irvan Mb.
    • Irvan Mb
      Irvan Mb
    • Pecinta Lobster
      Pecinta Lobster
  • Sutan Pamenan
    Sutan Pamenan
  • maspri.id
    maspri.id
  • Ayuwa
    Ayuwa
  • heri bekasi
    heri bekasi
  • Lia
    Lia
  • Luqi
    Luqi
  • Jati Tirto
    Jati Tirto
  • Marzuki
    Marzuki
  • Denok
    Denok
    • Koncone Denok
      Koncone Denok
  • Dwi Permadi
    Dwi Permadi
    • Nur
      Nur
  • Hoho
    Hoho
    • fajar kh
      fajar kh
  • munawir syadzali
    munawir syadzali
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • Sil
    Sil
  • Jati Tirto
    Jati Tirto
  • Indra bin Sapto
    Indra bin Sapto
  • Latif faiz
    Latif faiz
  • Wahyu Prihadi
    Wahyu Prihadi
  • BisaLenturBisaKeras
    BisaLenturBisaKeras
  • diki septerian
    diki septerian
  • Widodo_i
    Widodo_i
  • Rahmad
    Rahmad
  • Feri
    Feri
    • Pembaca Setia
      Pembaca Setia
  • Wachidin Sudirohusodho
    Wachidin Sudirohusodho
  • Hans
    Hans
    • dakelan
      dakelan
    • lbs
      lbs
  • Noky
    Noky
  • Rofiq
    Rofiq
  • rakyat jelata
    rakyat jelata
  • seonarjo
    seonarjo
  • Joyi
    Joyi
  • Ibnu Kembar
    Ibnu Kembar
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • rindu hope
      rindu hope
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Duke
    Duke
  • Song of the Heart
    Song of the Heart
  • Aril
    Aril
  • Dipa
    Dipa
  • Abdul rojik
    Abdul rojik
  • Orang udik tamatan SD
    Orang udik tamatan SD
    • Kpk
      Kpk
  • Rama Sathreeya
    Rama Sathreeya
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
    • Hoho
      Hoho
    • Muh Abu Taufiq
      Muh Abu Taufiq
  • Abdul Arsyah
    Abdul Arsyah
    • Denok
      Denok
  • Jess
    Jess
  • Jimmy
    Jimmy
  • EL-EL-Why
    EL-EL-Why
  • Cak rinem
    Cak rinem
  • Denik
    Denik
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
  • Nuswantara
    Nuswantara
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Mr. Xiongmao
    Mr. Xiongmao
    • Lonethong
      Lonethong
  • budi
    budi
  • Danny Firmansyah
    Danny Firmansyah
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
  • Mr. Xiongmao
    Mr. Xiongmao
    • Lek git
      Lek git
    • rindu hope
      rindu hope
  • SIQ#
    SIQ#
    • Murid Abadi
      Murid Abadi
    • azrul ananda
      azrul ananda
    • siq
      siq
  • Arief
    Arief
  • Prana
    Prana
  • Denok
    Denok
    • Zainul
      Zainul
    • Pembaca Setia
      Pembaca Setia
  • Masjusan
    Masjusan
    • Alex
      Alex
  • Amins
    Amins
    • Ola-Olo
      Ola-Olo
  • Hasan
    Hasan
  • Yana Priatna
    Yana Priatna
  • Dany
    Dany
    • Indra bin Sapto
      Indra bin Sapto
  • Indy
    Indy
  • Rocky D
    Rocky D
  • fira
    fira
  • Lek git
    Lek git
  • rofiudin
    rofiudin
  • petjoet
    petjoet
  • Sapapua
    Sapapua
  • ndopoktok
    ndopoktok
    • rindu hope
      rindu hope
  • Denik
    Denik
    • Rully W
      Rully W
    • BuKanKau
      BuKanKau
    • Lu Lagi
      Lu Lagi
  • lbs
    lbs
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
    • ibs asli
      ibs asli
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Lim
    Lim
  • Heri Suryo
    Heri Suryo
  • Mamad
    Mamad
  • Psikologi
    Psikologi
  • Muh Abu Taufiq
    Muh Abu Taufiq
    • rindu hope
      rindu hope
  • Otole
    Otole