Mengenal Sosok Van Bronckhorst Pelatih Rangers Berdarah Indonesia
Van Bronckhorst -Istimewa-@geovannivbronckhorst
Namun enam tahun bersama Feyenoord, ia memutuskan untuk pindah ke Skotlandia.
Ia menerima ajakan Dick Advocaat, mantan manajernya di Timnas Belanda U-16 yang saat itu dipercaya menjadi Rangers.
Bersama Rangers-lah bakatnya semakin bersinar sehingga ia direkrut Arsene Wenger ke Arsenal.
Sayang, karirnya tak panjang di Arsenal karena banyak diterpa cedera.
Pada tahun 2003 ia mendapat ajakan dari Frank Rijkaard untuk bermain di Barcelona.
Ia bergabung dengan Barcelona sebagai pemain pinjaman dan di Barcelona ini Van Bronckhorst yang semula dikenal sebagai gelandang berubah posisi menjadi bek kiri.
Pemain bola bertinggi 178 cm ini telah tampil dalam lebih dari 100 kali untuk tim nasional Belanda.
Van Bronckhorst juga tercatat mewakili negaranya dalam 6 gelaran paling bergengsi dalam sepak bola internasional, masing-masing Piala Dunia 1998, 2006, dan 2010 serta Piala Eropa 2000, 2004, dan 2008.
Usai memimpin timnya dalam Final FIFA World Cup 2010, pensiunan kapten tim Belanda ini dianugerahi gelar Order of Orange-Nassau.
Pada akhir musim 2009-2010, Van Bronckhorst bersama sesama rekan sekaligus mantan pemain tim Feyenoord, Jean-Paul van Gastel, didapuk menjadi asisten manajer mendampingi Ronald Koeman untuk tim tersebut.
Tiga serangkai manager ini sukses membawa Feyenoord menyelesaikan pertandingan musim tersebut di urutan kedua setelah Ajax dan berhasil masuk kualifikasi UEFA Champions League 2012/2013.
Sekitar empat tahun menjadi asisten pelatih, Van Bronckhorst akhirnya diangkat jadi manajer tetap Feyenoord menggantikan Fred Rutten pada 2015.
Bersama Feyenoord ini karir kepelatihannya melejit dengan cepat.
Di musim debutnya ia berhasil membawa Feyenoord menjuarai KNVB Cp dan di musim keduanya ia berhasil membawa Feyenoord menjuarai Eredivisie.
Namun di tahun 2019 setelah empat musim menangani Feyenoord ia memutuskan pergi di tengah musim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: