Lihat Berita Kylian Mbappe ke Real Madrid Buat Marco Verratti Sakit Perut
Verratti Ingin Mbappe Bertahan-@SquawkaNews-Twitter
"Ketika saya sedang bersantai dan saya melihat kabar yang mengatakan bahwa Kylian ada di Madrid, itu membuat saya sakit perut," ujar Verratti.
"Meskipun kemudian saya berkata pada diri sendiri 'Jangan khawatir, dia ada di sana pada hari libur'." tambahnya.
BACA JUGA:10 Lokasi Ini Jadi Posko Pengaduan PPDB Jakarta 2022, Salah Satunya di SMAN 78
BACA JUGA:Wulan Guritno Sukses Bikin Hormon Jefri Nichol 'Keluar' saat Beradegan Intim: Kalau Kebablasan...
Verratti tetap yakin PSG berada di jalur yang tepat untuk dapat menjuarai gelar Liga Champions.
Akan tetapi keluarnya sistem gugur yang menyakitkan telah menjadi tema konstan dalam beberapa tahun terakhir.
Musim ini tidak berbeda dengan kekalahan babak 16 besar melawan Real Madrid, yang mengakibatkan sikap apatis dan kemarahan dari para penggemar di pertandingan berikutnya.
"Saya tahu bahwa PSG akan menjadi klub terbaik di dunia. Hanya butuh waktu. Pada awal tahun ini kami tampil bagus, kami bersenang-senang, dan kemudian Madrid terjadi, seolah-olah kami telah mengambil tiga poin. langkah mundur," paparnya.
BACA JUGA:Kecelakaan Adu Kambing Libatkan Pengendara Motor dan Dump Truck di Kobar, Polisi Gelar Olah TKP
BACA JUGA:Wulan Guritno Ditantang Nikita Mirzani Adu Boxing: Kayaknya Dia Kekar Gitu
"Fans punya hak untuk berkicau, tapi tidak selama pertandingan. Selama pertandingan kami semua bersama. Kadang-kadang sepertinya kami tidak bermain di kandang sendiri. Sulit dimengerti," lanjutnya.
Dari semua kemunduran Eropa itu, Verratti jelas bahwa 'remontada' terkenal Barcelona tahun 2017', ketika Blaugrana mencetak gol tiga kali untuk memenangkan pertandingan babak 16 besar yang tampaknya telah dijahit PSG dan itu dianggap paling menyakitkan.
"Kembali melawan Barcelona [adalah ketidakadilan terbesar]. Malam itu, apa pun yang terjadi, kami akan kalah dalam pertandingan, 3-1 atau 4-1, itu sudah pasti. Tetapi dengan wasit dan VAR lain itu tidak akan pernah terjadi. menjadi 6-1," ucap pemain asal Italia itu.
"Ini adalah ketidakadilan terbesar yang kami telah menjadi korban, itu sulit." tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: