Rusia Stop Ekspor Gas Giliran Malaysia Larang Ekspor Ayam
Singapura incar ayam Indonesia setelah larangan ekspor Malaysia yang berlakukan karena adanya kenaikan harga.-Pixabay/@AndreasGoellner-Disway.id
KUALALUMPUR, DISWAY.ID – Invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan pasokan gas. Bahkan Rusia telah menghentikan ekspor gandum sebagai bahan dasar makanan negara-negara eropa.
Menariknya, Malaysia mau ikut-ikutan melakukan larangan ekspor ke negara di Asia dan Eropa. Dengan alasan kebutuhan ekonomi sedang tinggi.
“Kami akan menghentikan ekspor ayam mulai bulan Juni. Sampai menghapus persyaratan izin yang disetujui untuk mengimpor unggas dan gandum sampai produksi dan harga stabil,” terang Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri di hadadapan parlemen setempat, Senin 23 Mei 2022.
BACA JUGA:Kran Ekspor Minyak Goreng Dibuka Senin, Jokowi: Jangan Main-main Lagi Ya!
Ya, Malaysia akan menghentikan ekspor 3,6 juta ayam sebulan mulai Juni. Sejalan dengan itu Pemerintah Malaysia juga menetapkan harga tertinggi RM8,90 (S$2,80) per ayam.
“Negara yang meminta kami mendistribusikan ayam untuk sementara kami stop, silahkan bangun rumah jagal di negara Anda, untuk meningkatkan pasokan lokal di tengah kenaikan harga dan biaya hidup saat ini,” tutur Ismail Sabri.
Malaysia pekan lalu membatalkan izin yang disetujui untuk mengimpor kubis bulat, kelapa tua, ayam dan susu. Langkah yang dilakukan Malaysia dalam upaya untuk mengamankan pasokan makanan dan mengurangi kenaikan harga.
BACA JUGA:‘Harimau Malaya’ Mewek di Lapangan, Kiper Timnas Indonesia Ernando Ari Blok 2 Tendangan Penalti
Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi di Singapura, dengan konsumsi per kapita 36kg pada tahun 2020, menurut data dari Badan Pangan Singapura.
Singapura begitu bergantung dengan Malaysia dan Indonesia. Tercatat sepertiga pasokan ayamnya dari dua negara itu mampu memenuhi kebutuhan seluruh warga Singapura.
Seperti diketahui biaya tanaman dan energi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ini memperparah kesengsaraan warga Amerika yang membatasi lahan penggembalaan akibat wabah flu burung dari Amerika Utara hingga Eropa yang memusnahkan jutaan unggas.
Indeks harga daging Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) telah meningkat 10 persen sejak awal tahun, mencapai rekor di bulan April. Di AS, harga dada ayam, dan daging giling tidak pernah setinggi ini.
BACA JUGA:Begini Sistem Peternakan Ayam McDonald's yang Mampu Hasilkan Ayam Berkualitas
Produksi global ayam, dan sapi akan melambat menjadi 1,4 persen pada 2022, dibandingkan 5,4 persen tahun lalu, perkiraan pemerintah AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the straits times