49 Orang Terinfeksi Cacar Monyet, Kemenkes: Tak Perlu Panik Tapi Waspada

49 Orang Terinfeksi Cacar Monyet, Kemenkes: Tak Perlu Panik Tapi Waspada

Ilustrasi: Cacar Monyet.-Pixabay/@geralt -Disway.id

Ini menyebar terutama melalui kontak dekat dan sampai wabah baru-baru ini, jarang terlihat di bagian lain dunia, itulah sebabnya munculnya kasus baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran.

Menanggapi hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan masyarakat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit Monkeypox yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.

“'Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia,'” jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, MKes. 

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Penularan pada manusia, menurut Anung, terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus). Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

Wilayah terjangkit Monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan), tambahnya.

Pencegahan

Dirjen Anung menyatakan, Monkeypox dapat dicegah. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan sabun. 

Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. 

Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat).

Anung berpesan kepada pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit Monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak. 

Terjadi pula pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.

Kepada petugas kesehatan, Dirjen Anung mengingatkan agar menggunakan alat pelindung, minimal sarung tangan dan masker saat menangani pasien atau binatang yang sakit.

Gejala dan Tanda

Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) Monkeypox biasanya 6 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 21 hari. Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: