Wajib Karantina

Wajib Karantina

Inilah jalan yang bisa dipakai untuk kompromi. Agar kepentingan ekonomi tetap terakomodasi. Dan kepentingan kesehatan tidak seperti dikorbankan. 

Kalau saja jalan ini bisa ditempuh tidak perlu lagi terjadi heboh pro-Anies atau anti-Anies. Heboh itu sangat memprihatinkan. Semakin ke arah memecah belah bangsa.

Tapi, mengusulkan jalan ini juga riskan. Seperti kembali ke tulisan Disway lima atau enam bulan lalu: siapa yang sebenarnya wajib karantina.

Ide ini bertolak dari sukses Taiwan mengendalikan Covid-19. Juga melihat kenyataan banyaknya orang yang terkena Covid-19 tapi baik-baik saja (Lihat Disway dua hari lalu: Istri Positif).

Di tulisan itu juga sekaligus bisa dibaca hal sebaliknya: bagaimana seorang dokter spesialis, profesor, yang juga pintar menjelaskan soal Covid meninggal dunia.

Ia tidak hanya ahli menjelaskan, ia sendiri punya teori Golden Way agar aman menghadapi Covid. 

Intinya begini: Taiwan punya data, siapa saja di antara warganya yang punya penyakit-penyakit rentan Covid-19.

Dari semua bahan yang saya baca, para dokter sudah sepakat penyakit rentan itu ada empat. Yakni gangguan pernafasan, sakit jantung, darah tinggi, dan diabetes.

Mereka itulah sebenarnya yang wajib karantina. Untuk kepentingan mereka sendiri. Tentu juga untuk kepentingan umum. Banyaknya orang meninggal karena Covid telah menimbulkan kepanikan masal. Juga menguras energi.

Beda dengan di Taiwan, kita punya masalah besar: siapa yang punya data itu. Lalu akan diapakan data itu.

Sebenarnya yang punya kepentingan nomor satu kegunaan data itu adalah keluarga masing-masing.

Saya yakin siapa saja yang sudah berumur sekitar 30 tahun masih punya bapak dan ibu. Atau salah satunya. Bahkan mungkin masih punya kakek/nenek.

Bapak-ibu-kakek-nenek itulah yang berpotensi punya salah satu dari empat penyakit comorbid itu. 

Dengan demikian, data siapa saja yang punya penyakit comorbid itu sebenarnya sudah ada. Hanya saja tidak disatukan dalam database di satu kota/kabupaten. Atau satu provinsi. Atau satu negara. Data itu masih tercecer di keluarga masing-masing.

Mereka inilah yang mestinya mutlak tidak boleh dekat-dekat dengan penderita Covid-19. Sayangnya kita tidak bisa tahu apakah orang yang di dekat kita itu lagi membawa virus atau tidak.

Maka orang seperti saya --sebagai salah satu penderita penyakit comorbid itu-- mau saja kalau pemerintah ”mengkhususkan” kami. Misalnya kami-kami ini diberi gelang elektronik. Warnanya yang mencolok.

Gelang itu akan mengingatkan diri sendiri bahwa ”saya adalah orang rentan”. Juga mengingatkan orang lain agar jangan terlalu mendekati kami.

Saya tidak bisa memperkirakan berapa persen penderita comorbid itu. Tapi tidak sampai 30 persen jumlah penduduk kan?

Berarti sebenarnya masih ada 70 persen penduduk yang bisa ditugaskan untuk memajukan roda ekonomi. Tentu dengan protokol kesehatan.

Mungkin mereka yang 70 persen itu masih akan tertular Covid. Atau saling menulari. Tapi karena tidak punya comorbid mestinya mereka lebih mampu mengatasi sendiri. Seperti terbukti begitu banyak yang tertular tapi tidak memiliki gejala. Mereka sehat-sehat saja. 

Lihat juga begitu besar angka kesembuhan selama ini. Itu adalah dari golongan yang 70 persen itu.

Tapi siapa yang harus punya inisiatif untuk melakukan pendataan penderita comorbid di masing-masing kota?

Tentu kasus seperti Prof Budi Warsono agak berbeda --yang istrinya akhirnya juga meninggal dunia Sabtu dini hari lalu. 

Beliau tahu punya comorbid. Beliau tahu pasien yang datang kepadanya banyak, tiap hari 20 sampai 30 orang. Beliau juga mengatakan mereka itu kebanyakan penderita Covid-19.

Tapi beliau tetap melakukan tugasnya sebagai dokter. Itu sesuai dengan sumpahnya sebagai seorang dokter. Bahkan beliau menilai dokter yang menolak pasien di saat Covid ini telah melanggar sumpah dokter. 

Atau biar saja kita begini terus saja. On off terus. Siapa tahu memang banyak yang asyik pro dan asyik anti Anies Baswedan.(Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 162

  • RAT
    RAT
  • Dedy
    Dedy
  • Zaki m
    Zaki m
  • Wahju
    Wahju
  • Fans
    Fans
    • soni
      soni
    • Irfan
      Irfan
  • 2centsfromkalbar
    2centsfromkalbar
  • Frans
    Frans
  • Kalila
    Kalila
  • Nadya
    Nadya
    • Anies Raiso Kerjo
      Anies Raiso Kerjo
  • Hanarto W
    Hanarto W
    • Dani
      Dani
  • 3
    3
  • Keep OO
    Keep OO
    • Mamase
      Mamase
  • senz
    senz
    • Keep OOO
      Keep OOO
  • Akhir zaman
    Akhir zaman
  • minji
    minji
    • Koko
      Koko
  • Gombal
    Gombal
    • Joko
      Joko
    • Koko
      Koko
  • Retno Sulistyowati
    Retno Sulistyowati
    • Cumatanya
      Cumatanya
    • Kunto
      Kunto
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
    • obleh bin manun
      obleh bin manun
  • Yao
    Yao
  • Nanang
    Nanang
    • Nanang
      Nanang
    • ..
      ..
    • Gobleh
      Gobleh
  • Habibie
    Habibie
  • Whatever
    Whatever
  • Widarto
    Widarto
    • Nanang
      Nanang
    • Lucunya
      Lucunya
    • Wahana Politik
      Wahana Politik
    • donwori
      donwori
  • Anti kuman
    Anti kuman
  • didi
    didi
    • Whatever
      Whatever
    • Pembaca Setia
      Pembaca Setia
  • abdul rojik
    abdul rojik
  • JK
    JK
    • PakeOtakmu
      PakeOtakmu
  • didi
    didi
  • EdiSampana
    EdiSampana
  • Enggar
    Enggar
    • Tyo
      Tyo
  • Syahrial
    Syahrial
    • donwori
      donwori
  • Kik kuk
    Kik kuk
  • cak mbm
    cak mbm
  • Fauzan
    Fauzan
  • M
    M
    • Cumakomen
      Cumakomen
  • Kined
    Kined
    • Endang
      Endang
    • Whatever
      Whatever
    • Odading
      Odading
    • donwori
      donwori
  • goodlooking
    goodlooking
    • btw
      btw
  • btw
    btw
    • btw
      btw
    • suwargo
      suwargo
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Aziz
    Aziz
    • Aziz
      Aziz
  • Hehehe
    Hehehe
  • Denik
    Denik
  • Warto
    Warto
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Muhammad Hidayat
    Muhammad Hidayat
  • Yus
    Yus
  • Jay
    Jay
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Mboh
    Mboh
    • Sabarudin
      Sabarudin
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Aminullah
    Aminullah
  • Panggiring
    Panggiring
  • Pro Anies
    Pro Anies
    • Sunardi
      Sunardi
    • Denada
      Denada
    • donwori
      donwori
    • Naksi Nalhadd
      Naksi Nalhadd
  • KonspirasiWarungKopi
    KonspirasiWarungKopi
    • Kik kuk
      Kik kuk
  • Mas Fahmi
    Mas Fahmi
  • Herotiyo
    Herotiyo
    • cleo
      cleo
  • Ibnu
    Ibnu
  • cleo
    cleo
    • cleo
      cleo
  • Cumakomen
    Cumakomen
    • anto hoed
      anto hoed
  • fans_abah
    fans_abah
  • Bagus
    Bagus
  • Ali Jaber
    Ali Jaber
  • Awaludin haris
    Awaludin haris
    • Otole
      Otole
    • Monitoring Oil
      Monitoring Oil