Vaksin

Vaksin

KEKHAWATIRAN saya ternyata berlebihan. "Sekarang ini vaksin sudah masuk," ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Jenderal Luhut Panjaitan.

Yang dimaksud sekarang adalah hari Rabu (25/11) lalu. Yakni saat saya bertemu sang menko dalam Energi Disway Podcast di Jakarta. Yang dimaksud ''masuk'' adalah sudah tiba di Indonesia. Untuk selanjutnya diproses di Biofarma. Misalnya dimasukkan botol-botol kecil. Lalu dimasukkan kemasan.

"Yang dimaksud sekarang sudah masuk itu, hari ini sudah masuk?" tanya saya lagi

"Sudah masuk," jawabnya.

Berarti di Indonesia, bulan depan, vaksinasi sudah bisa dimulai. Tahap pertama. Secara darurat. Kalau Itu terjadi Indonesia termasuk kelompok negara tercepat melakukan vaksinasi.

"Tinggal menunggu izin BPOM," ujar Luhut yang baru pulang dari Amerika Serikat itu. BPOM adalah badan yang mengeluarkan izin penggunaan obat atau makanan/minuman di Indonesia.

"Apakah BPOM harus menunggu izin dari badan kesehatan dunia WHO?" tanya saya lagi. Begitulah asumsi saya selama ini.

"Oh, tidak," kata Luhut. "Sama sekali tidak perlu menunggu izin WHO," tambahnya.

Namun, kata Luhut, BPOM harus menunggu laporan hasil uji coba tahap tiga. Yang sudah selesai dilakukan di Bandung itu.

"Sejauh ini tidak terlihat muncul masalah. Bagus sekali. Tapi bapak Presiden minta harus hati-hati, tidak boleh grusa-grusu," ujar Luhut.

Saya pun menyinggung bahwa Amerika akhirnya juga berhasil membuat vaksin Covid-19 yang keampuhannya mencapai 95 persen. Pengumuman itu diberitakan tepat ketika menko lagi berada di Amerika.

"Benar sekali," kata Luhut. Ia pun mengatakan langsung menjajaki kerja sama dengan Amerika. "Ketika soal itu saya kemukakan kepada Presiden Donald Trump saya diminta langsung menghadap Wapres Mike Pence," ujar Luhut.

Wapres Pence adalah penanggung jawab urusan pandemi di Amerika. Luhut pun diatur untuk bisa menghadap Pence. Lalu menemui pula menteri kesehatan. "Selama tiga hari di Washington DC saya empat kali ke Gedung Putih," ujar Luhut.

Tidak kah ada masalah dengan kerja sama yang sudah ada dengan Tiongkok?

"Tidak ada masalah," katanya. "Dari mana pun kita terima. Kasarnya, dari bulan pun, kalau ada, kita terima," ujar Luhut.

Akhirnya, katanya, yang menentukan adalah kualitas, harga, dan kecepatan. Kalau pun harus kerja sama dengan Amerika nanti Luhut minta tetap ada kerja sama dengan Biofarma Bandung. "Biofarma itu sudah berpengalaman 125 tahun. Itu saya jelaskan di Amerika," katanya.

Kerja sama dengan Tiongkok pun, kata Luhut, tidak hanya dengan Sinovac. Hanya saja untuk yang satunya itu harus lewat Uni Emirat Arab. Itu karena uji coba tahap tiganya dilakukan di UEA.

Saya pun ikut optimistis pertengahan tahun depan kita sudah bisa mulai bergerak. Semoga. Ekonomi ini sudah tersandera pandemi selama 9 bulan.

Saya pun coba bertanya kepada siapa saja yang saya temui. Satu-dua orang ternyata mengatakan tidak berani divaksinasi. Takut tidak aman.

"Saya tidak mau," ujar seorang wanita sukses di Jakarta. Ia pengusaha besar, kelas Rp 60 triliun. Suaminyi juga ikut tidak berani.

Tapi sebagian besar lainnya mengatakan berani. "Saya  berani," ujar Letjen Doni Monardo, ketua BNPB saat saya tanya tadi malam. Saya memang bertemu sang ketua di kantornya Jalan Pramuka Jakarta.

Ia terlihat sudah menyatu dengan kantor itu. Tiga bulan pertama Doni tidak pulang. Tidur di kantor itu. Sekarang pun hanya akhir pekan bisa pulang. "Itu tempat tidur saya," ujarnya. Yakni di sebelah ruang kerja. Dibatasi kaca. Kursi di ruang kerja itu diatur berjauhan. Demikian juga kursi di meja rapat. "Kantor ini harus menjadi contoh," katanya.

"Sebenarnya saya mendaftar untuk dijadikan relawan uji coba tahap tiga," ujar Doni. "Tapi saya tidak memenuhi syarat. Saya kan tinggal di Jakarta," katanya.

Tentu saya sendiri juga siap menjalani vaksinasi. Kalau pun hari ini vaksin itu tersedia hari ini pun saya mau disuntik.

Maka saya tanyakan juga tentang vaksin untuk orang umum seperti saya. Apakah kami-kami ini bisa membeli vaksin secara komersial.

"Bisa. Nanti diatur. Hanya saja semuanya harus lewat Biofarma," ujar Luhut. Maksudnya: Biofarma akan menunjuk partner untuk menjadi penyalur vaksin itu.

"Semua harus lewat Biofarma, agar harga bisa terkontrol. Kalau tidak, bisa melambung," ujar Luhut.

Dengan vaksin yang efektivitasnya 95 persen mestinya bisa mengatasi keadaan. Katakanlah dari 100 juta orang yang divaksin kan hanya 5 juta yang tidak muncul kekebalan mereka.

Sudah sangat bagus.

Sementara ini memang baru vaksin itu harapan terakhir untuk mengatasi pandemi secara total. Apalagi kalau semua orang sehat mau divaksinasi.(Dahlan Iskan)

Mau divaksin atau tidak, tetap harus sehat. Agar sehat harus rajin olahraga. Kalau sudah mulai bosan olahraga, ini ada tipsnya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 74

  • edo
    edo
  • purinirmala
    purinirmala
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Suar sair
    Suar sair
  • Hehe
    Hehe
  • Yus
    Yus
  • Rahma Huda Putranto
    Rahma Huda Putranto
  • Muhamad
    Muhamad
  • Denik
    Denik
  • fans abah
    fans abah
  • Rahmadi Heru
    Rahmadi Heru
  • Iza Tempiad
    Iza Tempiad
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Garong
    Garong
  • FAJAR ADIL PINEM
    FAJAR ADIL PINEM
    • donwori
      donwori
  • olan
    olan
    • Wajibvaksin
      Wajibvaksin
  • Lia
    Lia
  • Yose
    Yose
    • Objektif
      Objektif
  • Hehehe
    Hehehe
    • Aron
      Aron
    • Panda
      Panda
    • Hihihi
      Hihihi
  • Adam Samith
    Adam Samith
  • Otong
    Otong
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
  • djoko heru
    djoko heru
  • Soemono
    Soemono
  • Fauzan
    Fauzan
  • Denik
    Denik
    • satrio
      satrio
  • Don Makmuri
    Don Makmuri
  • Putra
    Putra
    • yusman
      yusman
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
    • donwori
      donwori
  • Pur
    Pur
  • sapu sapu
    sapu sapu
    •  Miftahul
      Miftahul
  • Duna
    Duna
    • Agus
      Agus
  • Musa
    Musa
  • Dwiyana
    Dwiyana
  • Ojo Lali
    Ojo Lali
  • Adhi
    Adhi
    • Nn
      Nn
  • M Gie
    M Gie
    • Paijo
      Paijo
    • Otole
      Otole
    • M Gie
      M Gie
    • ASHWA
      ASHWA
    • Wali Paidi
      Wali Paidi
    • Robert
      Robert