Ukraina Sesumbar Bakal Hancurkan Rusia dengan Roket HIMARS dari AS, Apa Kehebatannya?

Ukraina Sesumbar Bakal Hancurkan Rusia dengan Roket HIMARS dari AS, Apa Kehebatannya?

Serangan pertama Roket HIMARS berhasil menewaskan puluhan tentara Rusia di Donbas-Istimewa-United state army

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengeluarkan peringatan untuk menyerang pasukan Rusia dengan rudal besar-besaran.

Pernyataan itu disampaikan bertepatan datangnya bantuan sistem roket canggih HIMARS dari Amerika Serikat (AS) pada Kamis 23 Juni 2022 waktu setempat.

Dikutip dari Newsweek, Reznikov mengumumkan kedatangan senjata HIMARS, yang diduga dapat mencapai target sekitar 80 km melalui postingan di akun Twitter-nya.

BACA JUGA:Ramzan Bakal Berkunjung ke Indonesia, Ini Misi Besarnya

Keberadaan roket HIMARS pun membawa Ukraina merasa percaya diri untuk menghadapi pasukan Rusia melalui serangan rudalnya.

"HIMARS telah tiba di Ukraina. Terima kasih kepada kolega dan teman saya Menteri Pertahanan (AS) @SecDef Lloyd J. Austin untuk alat yang hebat ini!" tulis pejabat Ukraina itu.

"Musim panas akan menjadi panas bagi penjajah Rusia. Dan yang terakhir untuk beberapa dari mereka," tambah Reznikov disertai foto roket yang diluncurkan.

Sebelumnya, empat HIMARS akan datang sesuai janji AS yang akan memberikan paket bantuan senilai 1 miliar USD pada pengumuman Gedung Putih awal Juni 2022.

CBS News melaporkan pada Rabu 22 Juni 2022, bahwa Gedung Putih berencana mengirimkan tambahan HIMARS untuk Ukraina.

"Kami akan memperdalam dukungan kami untuk Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pertempuran hari ini, dan kami akan membangun kekuatan abadi mereka untuk menghadapi bahaya besok," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dalam sambutannya pada 15 Juni di Belgia.

"Dengan bekerja sama, kami dapat membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan kejam Rusia," katanya.

Diketahui, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) adalah sistem roket Amerika modern berbasis truk yang menurut pejabat AS akan memungkinkan pasukan Ukraina mencapai target hingga 80 km jauhnya, dilansir New York Post.

Bahkan, sistem yang diproduksi Lockheed Martin menunjukkan bahwa sistem HIMARS dapat mencapai target lebih dari tiga kali jarak itu, jika dipersenjatai dengan roket yang tepat.

BACA JUGA:Resmi Krisis Gas, Jerman 'Dihantui' Musim Dingin yang Mencekam!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: