Mabes Minta Kasatwil Bantu Pantau Peredaran Obat Berbahaya

Mabes Minta Kasatwil Bantu Pantau Peredaran Obat Berbahaya

Polisi dari Polres Metro Bekasi menggerebek dua apotik yang menjual obat terlarang. Foto: fin--

JAKARTA, DISWAY.ID– Satgas Pangan Polri siap membantu kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait untuk menarik obat sirop mengandung bahan kimia perusak ginjal dari peredaran.

“Polri siap membantu kementerian terkait di pusat dan daerah,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah , Jumat lalu.

Kabag Penum menjelaskan Satgas Pangan Polri telah menginformasikan kepada kepala satuan wilayah (kasatwil) untuk membantu Pemerintah melakukan pemantauan terhadap peredaran obat sirop di wilayah. 

BACA JUGA: Mabes Polri Bantah 8 Kapolda Positif Amphetamine

“Para kasatwil sudah diinfokan untuk membantu melakukan pemantauan,” tambah Nurul.

Untuk sementara Kementerian Kesehatan menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirop sampai ada pengumuman resmi dari Pemerintah

Selain itu, seluruh apotek diminta untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirop kepada masyarakat sampai ada pengumuman resmi dari Pemerintah mengenai hal itu.

BACA JUGA:Kabar Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Terkait Narkoba, Langsung Ditanggapi Mabes Polri

Sejauh ini Pemerintah tidak melarang penggunaan paracetamol, namun melarang penggunaan produk obat berbentuk sirop yang mengandung zat kimia berbahaya, salah satunya ialah etilen glikol (EG).

Diketahui, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan instruksi perihal kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut pada anak pada Selasa (18/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: