Daun Kelor Banyak Manfaat, Menkes Minta Pemda NTT Meneliti Serius: Kaya Gizi

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin minta pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) meneliti daun kelor dengan serius lantaran memiliki kaya gizi.

Diketahui, daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah dengan tumbuhan kelor yang cukup banyak di Indonesia.

Oleh karena itu, Budi Gunadi meminta kepada pemerintah daerah NTT melakukan penelitian terhadap kelor secara serius karena daun tersebut memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

BACA JUGA:Pembuatan Paspor Jemaah Umrah dan Haji Khusus Tak Perlu Lagi Rekomendasi, Kemenag: Alhamdulillah

''Saya minta ke Pemda ini (kelor) kita masukkan penelitian karena kelor itu kan kaya akan gizi,'' ujar Menkes Budi di laman resmi Kemenkes dikutip, Senin 6 Maret 2023. 

Menkes Budi ingin menjadikan kelor sebagai tanaman herbal terbaik khas Indonesia sebagaimana ginseng dari Korea. Demikian, hal tersebut harus diteliti dengan serius.

''Saya pengen mengimbangi seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional,'' ucap Menkes Budi.

Tumbuhan kelor memiliki daun, biji, dan akar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor telah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat.

“Daun kelor kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi,” ujar Budi.

BACA JUGA:Video Kondisi Terbaru David Ozora Beredar, Jonathan Pasang Backsound Shalawat Allahul Kahfi

Demikian, tanaman daun kelor tersebut sering digunakan sebagai, bahan makanan atau suplemen nutrisi yang memiliki manfaat untuk mencegah berbagai jenis penyakit.

“Daun kelor sering digunakan sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit,” katanya.

Selain daunnya, biji kelor juga memiliki banyak manfaat, minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.

Kelor atau Moringa Oleifera cukup populer di NTT karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat. 

Sumber: